Selain Prabowo, Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Fadli Zon juga terlihat menghadiri acara tersebut.
• Kian Mempesona Gracia Indri Tertangkap Pakai Gaun Pengantin, Mantan Istri David NOAH Dibanjiri Doa
• Sederet Fakta Pernikahan Ammar Zoni & Irish Bella, dari Sebelum Akad Hingga Bulan Madu
• Video Detik-Detik Meninggalnya Saat Catwalk Viral, Berikut 5 Fakta Sosok Model Brasil Tales Soares
• Jalani Ramadan Pertama Bareng Reino Barack, Syahrini Akan Share Ke Publik, Ini Bocorannya
Amien Rais Klaim Kemenangan Prabowo-Sandi di Jatim
Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) yang selama ini getol turun ke masyarakat kampanyekan Jokowi - Ma'ruf Amin menyayangkan dan menyesalkan sikap Amien Rais yang mengklaim Prabowo Subianto - Sandiaga Uno menang Pilpres 2019 di Jawa Timur.
Pernyataan klaim kemenangan Prabowo-Sandi di Jatim oleh Amien Rais itu dinyatakan dalam video berdurasi dua menit yang viral di masyarakat.
Klaim tersebut berbeda dengan hasil quick count lembaga survei resmi Pilpres 2019 yang menyebutkan perolehan suara Pilpres di Jawa Timur dimenangkan oleh pasangan Jokowi - KH Ma'ruf Amin sebesar 66 persen.
"Nah itu, sikap Pak Amien Rais itu yang kami sesalkan. Jangan sampai orang sekaliber beliau termakan informasi di sekitarnya yang di antara maksudnya adalah ingin mendelegitimasikan KPU tersebut," kata Sekjend JKSN KH Zahrul Azhar As'ad, Minggu (21/4/2019).
Menurutnya, sikap semacam itu bukanlah sikap yang seharusnya ditunjukkan Amien Rais sebagai negarawan.
Melainkan semata-mata hanya sebagai pendukung salah satu pasangan calon yang sangat menginginkan pasangan yang didukungnya mendapatkan kemenangan.
Tidak hanya itu, adanya gejolak klaim kemenangan pasangan Prabowo - Sandi dikhawatirkan bisa menciptakan kerusuhan umat dan bangsa.
Oleh sebab itu ia berharap semua pihak bisa menyikapi hasil Pemilu ini dengan dewasa.
"Saya yakin masyarakat sudah dewasa. Ini adalah bagian dari dinamika negara. Dan sudah menjadi risiko negara besar pasti ada yang namanya perbedaan, namun menurut saya adanya provokasi-provokasi semacam ini tidak akan laku di Indonesia," kata kiai muda yang akrab disapa Gus Hans ini.
Menurutnya ini juga bisa dilihat dari kampanye Prabowo yang selalu heboh saat di Jawa Timur.
Namun nyatanya tidak menghasilkan kemenangan di Jawa Timur.
Dikatakan Gus Hans, ini menandakan silent majority yang tidak suka keributan masih mayoritas di Jawa Timur bahkan Indonesia.
Selain itu, ia menegaskan jika salah satu paslon sempat menyebut bahwa mendukung pemimpin dalam Pemilu adalah bagian dari jihad, maka Gus Hans menyebut setelah usaha jihad dilakukan yang harus dilakukan adalah tawakkal.