SURYAMALANG.COM, JAKARTA - Prabowo Subianto calon presiden nomor urut 02 yang sering mengklaim kemenangan dalam Pilpres 2019, membuat TKN Jokowi-Maruf Amin melontarkan pernyataan.
Prabowo Subianto beberapa kali mengklaim bahwa suaranya menang atas calon presiden nomor urut 01 dalam Pilpres 2019 ini.
Bahkan Prabowo Subianto melakukan sujud syukur dan deklarasi kemenangan, padahal hasil resmi dari KPU belum keluar.
Sejauh ini, perolehan suara Pilpres 2019 masih diketahui dari hasil quick count dan hasil real count KPU sementara.
Direktur Komunikasi Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin, Usman Kansong meminta calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto bersikap seperti tokoh dunia dalam menghadapi hasil quick count.
Dia memberi contoh sikap pada Hillary Clinton, John McCain, hingga Mitt Romney pada Pemilihan Presiden di Amerika Serikat.
"Kalau kita lihat ke belahan dunia lain, pada tahun 2008 misalnya John McCain itu langsung memberi ucapan selamat kepada Barack Obama setelah hasil hitung cepat mencapai 80 persen," ujar Usman di Posko Cemara, Jalan Cemara, Selasa (30/4/2019).
• Happy Ending Kisah Polisi Penjaga Kotak Suara Sambil Gendong Anak yang Viral di Medsos, dapat Reward
• Dituding Beda Prinsip dengan Prabowo, Sandiaga Uno Meresponnya & Beri Penilaian Tentang Pemilu 2019
• VIDEO : Curahan Hati Habib Rizieq Mengaku Kecewa kepada Prabowo Subianto saat Pilpres 2014 Silam
• Ibu Kota Indonesia Akan Pindah dari Jakarta ke Luar Pulau Jawa, Ini Langkah yang Diambil Jokowi
Pada Pilpres 2012 di Amerika, rival Obama saat itu yaitu Mitt Romney juga langsung mengucapkan selamat setelah mengetahui hasil quick count.
Hal yang sama terulang lagi ketika pertarungan antara Hillary Clinton dan Donald Trump dalam pemilu.
"Bahkan ada cerita begitu quick count sudah mencapai angka stabil, Hillary menghubungi Obama menyampaikan begini 'saya besok akan menyampaikan pidato kekalahan saya' kira kira begitu," ujar Usman.
"Lalu Obama bilang 'tidak perlu besok, sekarang Anda menyatakan itu'. Akhirnya menyatakan kekalahan dengan mengucapkan selamat kepada Trump," tambah dia.
Menurut Usman, Prabowo sebenarnya orang yang rasional.
• Keluarga Tajir Melintir Maia Estianty & Irwan Mussry, Pakai Hoodie Seharga Avanza & Tas Setara Rumah
• 5 Fakta Sri Wahyuni Manalip, Bupati Talaud yang Ditangkap KPK, Pernah dapat Undangan Donald Trump
• Potensi Ammar Zoni yang Bikin Ibu Irish Bella Terima Mantan Pecandu jadi Menantu
• Bujuk Rayu Suami saat Muzdalifah Cemburu, Fadel Islami: Istri Saya Banyak Yang Goda!
TKN Jokowi-Maruf Amin juga yakin bahwa Prabowo mengetahui bahwa quick count merupakan metode ilmiah yang akurat.
TKN Jokowi-Maruf Amin berharap orang-orang di sekitar Prabowo tidak memanasi capres tersebut.
"Jangan memanasi. Coba kita lihat sejarah quick count bagaimana pemimpin dunia mengucapkan selamat kepada rivalnya hanya berdasarkan quick count," kata dia.
• Rahasia Foto Maternity Lucinta Luna Terbongkar, Datang dengan Perut Buncit Lalu Ini Terjadi
• Trik Aktifkan Paketan WhatsApp (WA) Gratis Indosat Selama 6 Bulan, Mudah dan Terbaru
• Trik Aktifkan Paketan WhatsApp (WA) Gratis Telkomsel, Mudah dan Terbaru
• Cara Kirim Pesan WhatsApp (WA) Tanpa Simpan Nomor HP di Kontak, Berikut Tips Sederhananya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Prabowo Diminta Rasional Seperti Tokoh Dunia Saat Hadapi Quick Count
Prabowo 'Resmi Jadi Presiden' dalam Peringatan Hari Buruh
Prabowo Subianto 'resmi jadi presiden' di Hari Buruh Internasional atau May Day 2019.
Prabowo Subianto, calon presiden nomor urut 02 yang berpasangan dengan Sandiaga Uno, dipanggil 'presiden' dalam peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day, Rabu (1/5/2019).
Peristiwa Prabowo Subianto dipanggil dengan sebutan 'presiden' ini terjadi di Tennis Indoor Senayan, Jakarta Pusat.
Prabowo Subianto hadir sekitar pukul 12.07 WIB, sebagaimana yang dilaporkan Kompas.com.
Prabowo dijadwalkan memberikan sambutan di acara tersebut.
Kedatangan Prabowo langsung disambut riuh para buruh.
"Presiden Prabowo, presiden Prabowo," teriak para buruh ketika Prabowo Subianto datang.
Dalam acara ini juga hadir Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, serta lebih dari 40 ribu buruh.
• Foto Jokowi Cium Tangan Gus Dur Viral di FB, Tak Sengaja dibagikan Fotografer, Terungkap Hal Ini!
• Jurus Elegan SBY Sanggup Melunakkan Hati Pemuda yang Keras saat Menagih Janji, Endingnya Minta Maaf
• Ibu Kota Indonesia Akan Dipindah, Ini Deretan Negara yang Sukses Memindahkan Ibu Kotanya
• Detik-Detik Model Meninggal Saat Catwalk, Penonton Kira Atraksi, Penyebabnya Tak Terdeteksi
Said menuturkan, peringatan May Day 2019 berfokus pada tema "Kesejahteraan Buruh dan Demokrasi yang Jujur dan Damai".
"Isu yang disuarakan utama adalah kesejahteraan buruh dan demokrasi jujur dan damai," kata Said.
Isu demokrasi menjadi fokus peringatan Hari Buruh, sebab, lanjut dia, kaum buruh memiliki kepentingan memastikan Pemilu 2019 berjalan jujur.
Para kaum buruh, kata Said, juga ingin memastikan agar tidak ada kecurangan yang terjadi pada pasangan calon maupun caleg dari kaum buruh.
"Bagi kami kaum buruh, KSPI mewakili kaum buruh mempunyai kepentingan, memastikan demokrasi harus jujur, pilpres dan pileg sampai nanti diumumkan resmi oleh KPU pada 22 Mei harus berlangsung jujur," ujarnya.
Selain Prabowo, Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Fadli Zon juga terlihat menghadiri acara tersebut.
• Kian Mempesona Gracia Indri Tertangkap Pakai Gaun Pengantin, Mantan Istri David NOAH Dibanjiri Doa
• Sederet Fakta Pernikahan Ammar Zoni & Irish Bella, dari Sebelum Akad Hingga Bulan Madu
• Video Detik-Detik Meninggalnya Saat Catwalk Viral, Berikut 5 Fakta Sosok Model Brasil Tales Soares
• Jalani Ramadan Pertama Bareng Reino Barack, Syahrini Akan Share Ke Publik, Ini Bocorannya
Amien Rais Klaim Kemenangan Prabowo-Sandi di Jatim
Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) yang selama ini getol turun ke masyarakat kampanyekan Jokowi - Ma'ruf Amin menyayangkan dan menyesalkan sikap Amien Rais yang mengklaim Prabowo Subianto - Sandiaga Uno menang Pilpres 2019 di Jawa Timur.
Pernyataan klaim kemenangan Prabowo-Sandi di Jatim oleh Amien Rais itu dinyatakan dalam video berdurasi dua menit yang viral di masyarakat.
Klaim tersebut berbeda dengan hasil quick count lembaga survei resmi Pilpres 2019 yang menyebutkan perolehan suara Pilpres di Jawa Timur dimenangkan oleh pasangan Jokowi - KH Ma'ruf Amin sebesar 66 persen.
"Nah itu, sikap Pak Amien Rais itu yang kami sesalkan. Jangan sampai orang sekaliber beliau termakan informasi di sekitarnya yang di antara maksudnya adalah ingin mendelegitimasikan KPU tersebut," kata Sekjend JKSN KH Zahrul Azhar As'ad, Minggu (21/4/2019).
Menurutnya, sikap semacam itu bukanlah sikap yang seharusnya ditunjukkan Amien Rais sebagai negarawan.
Melainkan semata-mata hanya sebagai pendukung salah satu pasangan calon yang sangat menginginkan pasangan yang didukungnya mendapatkan kemenangan.
Tidak hanya itu, adanya gejolak klaim kemenangan pasangan Prabowo - Sandi dikhawatirkan bisa menciptakan kerusuhan umat dan bangsa.
Oleh sebab itu ia berharap semua pihak bisa menyikapi hasil Pemilu ini dengan dewasa.
"Saya yakin masyarakat sudah dewasa. Ini adalah bagian dari dinamika negara. Dan sudah menjadi risiko negara besar pasti ada yang namanya perbedaan, namun menurut saya adanya provokasi-provokasi semacam ini tidak akan laku di Indonesia," kata kiai muda yang akrab disapa Gus Hans ini.
Menurutnya ini juga bisa dilihat dari kampanye Prabowo yang selalu heboh saat di Jawa Timur.
Namun nyatanya tidak menghasilkan kemenangan di Jawa Timur.
Dikatakan Gus Hans, ini menandakan silent majority yang tidak suka keributan masih mayoritas di Jawa Timur bahkan Indonesia.
Selain itu, ia menegaskan jika salah satu paslon sempat menyebut bahwa mendukung pemimpin dalam Pemilu adalah bagian dari jihad, maka Gus Hans menyebut setelah usaha jihad dilakukan yang harus dilakukan adalah tawakkal.
Jika tidak tawakkal maka harus dipertanyakan kembali kualitas jihadnya.
"Tugas kami sebagai JKSN adalah menjaga bangsa kita tetap adem, ayem dan tentrem," kata Gus Hans.
Di sisi lain, Ketua Umum JKSN M Roziqi mengatakan bahwa berdasarkan hasil quick count Jokowi-KH Ma'ruf Amin menang tebal di Jawa Timur.
Yaitu mencapai 66 persen lebih. Angka ini bahkan lebih tinggi dibandingkan perolehan Jokowi di Jawa Timur pada Pemilu 2014 lalu, yang hanya menang 53 persen.
"Berarti ada kenaikan 14 persen karena sekarang versi quick count Jokowi menang hampir 67 persen. Atau di angka 66 persen lebih. Ini adalah hasil kerja keras kita bersama relawan, partai pengusung dan suara seluruh masyarakat Jawa Timur," ucapnya.