Pasutri di Tasikmalaya Tontonkan Adegan Ranjang pada Anak SD, Patok Tarif 5 Ribu - 10 Ribu

Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi
Editor: Adrianus Adhi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Adegan Ranjang Pasutri di Tasikmalaya

Tak hanya itu, tarif senilai rupiah tersebut dapat diganti dengan beberapa bungkus mie instan atau rokok.

Ato juga menuturkan bahwa saat ini anak-anak SD yang menajdi korban belum bisa dimintai keterangan.

"Saat ini anak-anak belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut. Tapi menurut pengakuan seorang anak katanya ada bayar pakai uang dikisaran Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu, pakai rokok, atau mie instan," tutur Ato Rinanto.

Untuk keterangan terkait adanya unsur paksaan saat menyaksikan video porno tersebut pihaknya belum dapat memastikan.

Di lain sisi, keberadaan kedua pasutri yang diduga melakukan aksi tak senonoh ini belum diketahui setelah dikabarkan melarikan diri ke kampung halamannya.

Keduanya langsung menghilang dari kampung setempat setelah berita bejatnya terendus warga kampung.

Kejadian ini juga telah dilaporkan ke pihak berwajib oleh seorang guru ngaji bernama Miftah Farid.

Paranormal Asal Pekalongan Jalan Kaki Keliling Aceh hingga Papua Selama 19 Tahun, Lihat Temuannya

Miftah Farid selaku guru ngaji yang mengadukan kejadian tersebut pada KPAID berharap para pelaku bisa segera ditindak sesuai hukum yang berlaku.

"Kami sudah melaporkan ke kepolisian dan meminta pendampingan proses hukum dan meminta pendampingan pemulihan psikis anak-anak dari KPAID Kabupaten Tasikmalaya," katanya saat datang ke Kantor KPAID Kabupaten Tasikmalaya.

Saat ini KPAID Kabupaten Tasikmalaya masih melakukan pendalaman terhadap motif para pelaku tersebut dan berfokus pada pemulihan psikis anak-anak yang menjadi korban atau yang menonton.

Berita Terkini