SURYAMALANG.COM, LUMAJANG - Hartono (38), warga Desa Sombo Kecamatan Gucialit, Lumajang selamat dari rencana pembunuhan oleh Hori (43), teman yang juga tetangga desanya.
Hartono selamat, tidak demikian dengan Hola, tetangga rumahnya.
Hola tewas setelah dibacok Hori. Usai pembacokan barulah diketahui jika target yang disasar Hori adalah Hartono.
SURYAMALANG.COM berbincang dengan Hartono di markas Polsek Gucialit, Lumajang, Selasa (18/6/2019).
Hartono yang 12 tahun bekerja di Malaysia sering berbicara dalam dialek Malaysia. Lelaki itu baru tahun 2018 lalu kembali ke kampung halamannya.
• Mengenal Desa Sombo Setting Utama Suami Gadaikan Istri dan Lasmi sebagai Objek yang Digadaikan
• Holiq dan Lima Lihat Langsung Hori Salah Bacok, Sebelum Kabur Minta Maaf pada Korban
Berikut perbincangan dengan pekerja keras yang lugu itu:
SURYAMALANG.COM : Bagaimana bisa kenal Hori?
Hartono : Tetangga desa, ya kenal lama. Desa saya, sama desa dia bertetangga.
SURYAMALANG.COM : Benarkah Hori pinjam uang sampai total Rp 250 juta itu kepada anda?
Hartono : benar
SURYAMALANG.COM : Buat apa peminjaman itu?
Hartono : Buat bisnis. Awalnya dulu bisnis sengon, saya kasih Rp 10 juta. Lalu dia cakap bisnis tambak udang, dan ajak saya.
SURYAMALANG.COM : Bagaimana cara ngasih uangnya?
Hartono : Transfer tiap bulan. Saya kasih Rp 5 juta, kadang Rp 6 juta setiap bulan. Bahkan ada satu bulan dua kali transfer. Total sekitar lima tahun saya transfer dia tiap bulan. Total itu Rp 250 juta
SURYAMALANG.COM : Anda percaya sama Hori?
Hartono : ya (dalam nada lirih)
SURYAMALANG.COM : Apakah ada imbal balik atau keuntungan atas bisnis tersebut?
Hartono : Cakap dia ada bagi hasil tiap bulan, tetapi tak ada. Saya tanya, selalu dijawab rugi. Gagal panen (udang).
SURYAMALANG.COM : Bisnis tambak udang di mana?
Hartono : di Banyuwangi
Dalam bisnis tambak udang ini, belakangan Hartono baru tahu juga jika ditipu. Hori menjanjikan berbisnis dengan seseorang bernama Holifah, yang disebutnya sebagai adiknya yang tinggal di Banyuwangi.
Holifah adalah juragan tambak udang palsu. Untuk meyakinkan Hartono, Hori mengirimi Hartono tiga foto berwajah perempuan. Perempuan di foto itu yang disebut Hori bernama Holifah.