"Kita lihat k edepannya, antusias masyarakat seperti apa, aplikasi ini banyak diminati atau tidak ?" katanya.
Untuk saat ini pihaknya masih berkomunikasi dengan organisasi angkutan darat (Organda) secara intens.
Mengingat banyak sopir angkot yang belum memiliki smartphone android.
Apalagi smartphone tersebut merupakan salah satu alat penunjang berjalannya aplikasi ini.
"Ini sedang kami carikan solusinya, untuk masa trial kami akan memberikan bimbingan kepada para sopir angkot,” pungkasnya.