Kabar Lamongan

Isi Surat Pemuda Gantung Diri di Lamongan, Sebut Nama Mbak Ida Janda Cantik, PSHT dan Orangtua

Penulis: Hanif Manshuri
Editor: Dyan Rekohadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Isi Surat korban gantung diri yang ditujukan bagi PSHT, orangtua dan seseorang bernama mbak Ida, yang didiskripsikan sebagai seorang janda cantik

SURYAMALANG.COM, LAMONGAN - Sebuah surat ditinggal oleh seorang pemuda pemuda yang ditemukan tewas gantung diri di teras TK Sendangsari II, Kamis (25/7/2019) pagi.

Bila membaca isi suratnya, surat pamit itu ditujukan pada empat orang atau empat tujuan berbeda, salah satunya untuk seseorang yang disebut janda cantik, mbak Ida.

Pemuda yang nekad gantung diri diketahui bernama Agus Suprayitno (30), warga Desa Sendangrejo Kecamatan Lamongan Kota itu meninggalkan surat yang ditulis tangan di selembar kertas.

Tinggalkan Sepucuk Surat Untuk Seorang Wanita, Pemuda Lajang Nekat Gantung Diri di Lamongan

BERITA AREMA POPULER Hari Ini, Harga Tiket Arema vs Bhayangkara FC & Tekad Tim Lawan

Fakta-fakta Kebakaran di Junorejo, Batu yang Tewaskan 4 Anak, Ada Firasat Ini

Surat yang ditemukan itu secara umum berisi ucapan pamitannya.

Di awal tulisan dalam surat yang ditinggal oleh pemuda yang gantung diri itu ditujukan pada Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT).

Tulisan yang ditujukan pada PSHT itu berisi permintaan maaf korban yang belum bisa bergabung ikut latihan.

Selanjutnya, dibagian kedua surat ditujukan pada seorang perempuan bernama Ida (mbak Ida).

Dalam bagian surat ini korban menuliskan satu kalimat yang mendiskripsikan mbak Ida sebagai janda cantik.  

Rupanya korban naksir dengan sosok mbak Ida ini dan ditolak yang membuatnya stres.

"Mbak Ida puji-pujian sampeyan ten Fesbuk (Facebook), kulo dereng nate maos, kulo mboten cekelan HP. Kulo ngapunten saestu ngeh mbak." (Mbak Ida, pujian anda bagi saya di Facebook belum pernah saya baca, karena saya tidak punya HP. Saya minta maaf ya mbak," Demikian salah satu penggalan isi surat yang ditujukan bagi sosok bernama mbak Ida.

Isi Surat korban gantung diri yang ditujukan bagi seseorang bernama mbak Ida, yang didiskripsikan sebagai seorang janda cantik (SURYAMALANG.COM/Hanif Manshuri)

Di paragraf terakhir, korban menuliskan permintaan maaf bagi orangtuanya dan kakaknya.

Korban meminta maaf pada orangtua karena belum bisa membahgiakan orangtua.

Korban juga meminta maaf pada kakaknya dan merasa selama ini membuat malu sang kakak.

"Adik saya ini tidak pernah cerita masalah apapun," kata Wandi, kakak kandung korban kepada Surya.co.id, Kamis (25/7/2019) pagi.

Wandi tidak memahami apa yang menjadi latar belakang sampai adiknya mengakhiri hidupnya dengan cara yang mengagetkan anggota keluarganya.

BERITA MALANG POPULER Hari Ini, Buntut Kasus Rekrutmen PT QN di Malang & Kebakaran di Desa Junrejo

Viral Remaja Naik Motor Trail di Area Pemakaman, Akhirnya Diamankan Polisi Untuk Minta Maaf Terbuka

Pasalnya, menurut Wandi, korban semasa hidupnya adalah pemuda pendiam. Perilakunyapun tidak pernah menunjukkan keganjilan apapun.

"Tidak pernah cerita, apa soal cinta atau masalah lain juga tidak pernah," ungkap
Sutris (31) tetangga korban

Korban gantung diri di teras sekolah TK di Lamongan ini diketahui sehari-hari kerja serabutan.

Korban ditemukan menggantung dengan tali warna biru yang diikatkan pada belandar teras lembaga pendidikan untuk anak TK tersebut.

Sementara disamping korban ditemukan meninggal itu, ada sepeda motor yang setiap hari dipakai sebagai sarananya bekerja, parkir dengan standar tegak.

Diduga sepeda motor itu dinaiki korban untuk proses mengikat lehernya dan mengaitkannya pada belandar teras sekolah dan menjatuhkan diri hingga tergantung.

Posisi korban menggantung sebenarnya hampir menyentuh lantai, jarak kaki dengan lantai hanta sekitar 10 centimeter.

Korban dievakuasi oleh anggota Kanit Reskrim Polsek Kota didampingi sejumlah anggota dan pegugas Puskesmas Lamongan, H Chotib.

Menurut Kanit Reskrim, Ipda Amin, tidak ada tanda - tanda penganiayaan di tubuh korban.

"Murni bunuh diri," kata Amin

Bukan yang pertama

Sementara, peristiwa ini terjadi sehari setelah Pardi (40) nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung di rumahnya, Rabu (24/7/2019) di Lamongan.

Kejadian itu pertama kali diketahui Koyin (50) yang mencurigai pintu rumah warga Dusun Mojoranu Desa Dukuhagung Kecamatan Tikung Lamongan Jawa Timur itu  tertutup hingga siang hari.

Padahal biasanya, rumah korban sudah terbuka dan terlihat korban beraktivitas.

Saksi menaruh curiga karena sejak semalam, korban juga tidak terlihat.

Saksi bersama sejumlah warga mencari tahu keberadaan korban. Saksi curiga karena pintu dapur korban terkunci dari dalam.

Setelah diobrak, saksi terbelalak karena mendapati korban dalam posisi tergantung menggunakan tali tambang plastik yang diikatkan di balok beton dapur.

Selanjtunya kejadian itu dilaporkan ke polisi. 

Anggota Polsek Tikung dan didampingi petugas medis Puskesmas, perangkat desa dan dipimpin Kapolsek Tikung, AKP Sugeng ke lokasi dan menurunkan korban.

Petugas mengamankan barang bukti tali tampar sepanjang 2 meter yang dipakai korban bunuh diri.

"Tidak ditemukan tanda -tanda bekas penganiayaan," kata AKP Sugeng.

Keluarga korban bisa menerima kejadian tersebut dan dibuktikan dengan surat pernyataan.

Detik-detik Kecelakaan Wahana Kora-kora di Pekalongan, Seorang Remaja Tewas Terjatuh

Alasan Rossa Menyimpan Barang Milik Mantan Suami Meski Lama Cerai: Bukan Harta Gono Gini, Ya!

Viral Remaja Naik Motor Trail di Area Pemakaman, Akhirnya Diamankan Polisi Untuk Minta Maaf Terbuka

5 Fakta Kondisi di Bali Pasca Gempa 4,9 SR, BMKG Denpasar Sebut Penyebab, Ada Aktivitas Lempeng Bumi

Berita Terkini