SURYAMALANG.com - Berikut rangkuman berita Arema populer hari ini, Kamis 1 Agustus 2019 yang populer sejak kemarin.
Berita Arema hari ini mencakup tentang teror petasan jelang laga Arema vs Persib Bandung.
Selain itu berita Arema hari ini juga membahas tentang Tuntutan maung Bandung ke PSSI terkait teror tersebut.
Berikut rangkuman berita Arema populer hari ini.
1. Komentar Setelah Laga Arema vs Persib Bandung
Pelatih Arema FC, Milomir Seslija menilai kemenangan besar ini karena permainan pintar anak asuhnya.
Menurutnya, Makan Konate dkk pandai membaca permainan Persib, dan dapat mencari kelemahan Persib sehingga bisa mencetak banyak gol.
“Saya perlu memberi apresiasi kepada para pemain yang tampil pintar malam ini.”
“Mereka tampil bagus, penuh percaya diri, dan pandai memanfaatkan kelemahan lawan,” kata Milo kepada SURYAMALANG.COM.
Pelatih asal Bosnia mengungkapkan beberapa pemain yang bermain sebagai starter sedang dibekap cedera dan kondisi tidak fit, termasuk Hamka Hamzah.
“Tapi, semua pemain tampil baik. Agil dan Farizi main bagus di tengah. Konate, dan Jayus juga bagus. Dendi bisa mencetak.gol, dan banyak bergerak di lapangan,” ujarnya.
Milo juga memuji Aremania yang memberi dukungan tanpa mengenal lelah.
“Hari ini tim tampil lebih baik juga berkat Aremania yang datang sangat banyak.”
“Saya rasa Arema akan jadi tim yang tidak terkalahkan apabila Aremania terus mendukung kami seperti ini,” jelas Milo.
Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts menyebut kelelahan timnya atas Arema FC disebabkan oleh teror.
Saat official training di Stadion Kanjuruhan sehari sebelum pertandingan, bus yang ditumpangi pemain Persib dilempari petasan oleh sejumlah orang.
Persib kembali mendapat tindakan intimidatif pada 30 Juli 2019 dini hari.
Sekelompok pemuda menyalakan kembang api di depan hotel yang menjadi tempat Maung Bandung menginap.
“Kami tidak bisa tidur semalaman karena teror itu. Itu sangat mempengaruhi permainan kami kali ini,” tutur Robert.
Selain teror, mental penggawa Persib makin down setelah gagal berangkat ke Stadion Kanjuruhan sesuai jadwal.
Awalnya, pihak keamanan mengkonfirmasi bahwa Supardi Nasir dan kolega harus meninggalkan hotel pukul 15.30 WIB.
Karena faktor keamanan, keberangkatan dipaksa molor sampai satu jam.
“Tim terlambat datang ke stadion dan semakin menambah tekanan,” ucapnya.
Robert bakal berbicara kepada manajemen Persib terkait teror yang diterima timnya selama berada di Malang.
Menurut dia, aksi tersebut harus dibendung agar iklim persepakbolaan Indonesia kondusif dan sportif.
“Mungkin kami bakal menyurati PSSI terkait ini. Kemarin, ada laga tim lain yang juga ditunda karena mendapat insiden yang sama. Ini sangat serius,” terangnya.
2. 'Dosa' Arema kepada Persib
Panpel Arema FC akhirnya buka suara soal teror yang dialami Persib Bandung selama berada di Malang.
Dari serangkaian teror yang diungkapkan Pelatih Persib Bandung Robert Rene Alberts, setidaknya ada tiga kali teror yang dialami Pasukan Maung Bandung.
Teror pertama diberikan sekelompok suporter yang melempar petasan ke bus Persib, saat tim akan menggelar uji coba lapangan H-1 pertandingan.
Teror kedua saat sekelompok suporter menyalakan petasan dan kembang api di depan Hotel Savana, tempat rombongan Persib menginap.
Teror ketiga ialah tertundanya jadwal keberangkatan tim ke Stadion Kanjuruhan, yang menyebabkan keterlambatan keberangkatan, padahal tim sudah siap sejak awal.
Tak hanya itu, sebelum datang ke Malang, Persib telah mendapat insiden apes saat melintas di tol Surabaya-Malang.
Bus yang disediakan panpel untuk mereka tumpangi dari Bandara Juanda ke Malang, mengalami mogok. Hal itu tentu sudah membuat Persib geram.
Terkait serangkaian teror ini, Panpel Arema FC melalui Ketua Panpel Abdul Haris mengaku minta maaf atas segala 'dosa' yang terjadi selama Persib berada di Malang.
Haris menegaskan jika hal tersebut bukanlah kesengajaan, melainkan kondisi di luar dugaan.
"Saya pribadi dan panpel Arema memohon maaf pada Persib atas pelayanan kami selama di sini. Jujur kami katakan itu tidak ada unsur kesengajaan, tidak ada unsur ingin memberi pelayanan buruk kepada tim tamu.
"Ini semua kejadian di luar dugaan kami. Setiap tim lawan yang ke sini kami ingin memberi pelayanan terbaik," kata Abdul Haris saat ditemui, Rabu (31/7/2019).
Khusus soal insiden mundurnya jam keberangkatan ke stadion, Haris menjelaskan jika ketika hendak berangkat ke Stadion Kanjuruhan untuk berlaga, ada miss komunikasi yang terjadi antara petugas di lapangan dan panpel, sehingga diakuinya sempat membuat waktu keberangkatan molor.
"Kami tegaskan itu bukan unsur kesengajaan. Memang ada miss komunikasi antara petugas di lapangan dan petugas kami. Kendaraan taktis yang seharusnya disiapkan lebih awal mengalami keterlambatan. Sehingga membuat jadwal keberangkatan menjadi sedikit molor," jelasnya.
3. Laporan Persib Bandung pada PSSI
Persib Bandung akhirnya secara resmi melaporkan kondisi yang dialami saat menjalani laga tandang ke kandang Arema FC di Malang.
Seperti diperkirakan sebelumnya, kubu Persib Bandung melaporkan kejadian 'teror' kembang api yang dialami saat berada di Malang.
Kejadian 'Teror' kembang api atau petasan di stadion kanjuruhan dan di depan hotel tempat menginap menjadi poin di antara lima poin yang dilaporkan ke PSSI melalui PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Persib Bandung secara resmi mengajukan permohonan evaluasi terhadap pelaksanaan pertandingan menghadapi Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Malang, Selasa (30/7/2019).
Hal itu disampaikan melalui surat bernomor 22/DIR-PBB/VII/2019 kepada operator PT Liga Indonesia Baru (LIB) tertanggal 30 Juli 2019.
Persib Bandung juga mengirimkan tembusan surat itu kepada Plt. Ketua Umum PSSI Pusat, Iwan Budianto, Sekretaris Jendral PSSI Pusat, Ratu Tisha Destria, Ketua Umum Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) dan Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Dalam surat yang ditandatangani oleh Direktur PT PBB, Teddy Tjahjono itu, Persib mengeluarkan lima butir keberatan atas penyelenggaran pertandingan melawan Arema.
Berikut lima pernyataan resmi dari Persib atas insiden di Malang:
1. Bahwa pada hari Senin, 29 Juli 2019 pukul 15.30-16.30 WIB, Tim Persib Bandung melaksanakan Official Training (OT) di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Setelah Tim Persib Bandung melaksanakan OT pada saat ofisial & pemain naik bus pariwisata untuk kembali ke hotel, oknum pendukung tim Arema FC menyalakan mercon/petasan yang diarahkan ke bus pariwisata dan berbicara kasar.
2. . Bahwa pada hari Selasa, 30 Juli 2019 pukul 02.30 WIB, oknum pendukung tim Arema FC menyalakan mercon/petasan di sekitar hotel tempat menginap Tim PERSIB Bandung sehingga mengganggu jam tidur dan istirahat ofisial dan pemain Tim Persib Bandung dan petugas keamanan hotel tidak bisa memberhentikan kejadian menyalakan mercon/petasan yang terjadi lebih kurang 1 jam. Kejadian ini sangat berpengaruh terhadap kondisi fisik pemain Tim Persib Bandung karena waktu tidur dan istirahatnya sangat terganggu.
3. Bahwa pada hari Selasa, 30 Juli 2019 sekitar pukul 13.30 telah terjadi kesepakatan dengan panpel Arema FC bahwa tim Persib akan berangkat dari hotel pukul 15.30 dengan mengendarai bus menuju hotel terdekat dari Stadion Kanjuruhan, untuk kemudian berpindah ke kendaraan Rantis milik Kepolisian. Akan tetapi, Tim Persib masih belum bisa berangkat ke stadion Kanjuruhan karena adanya miskomunikasi oleh panpel berdasarkan surat Rekomendasi Izin Keramaian No: Rek/000099/VII/YAN.2.1/2019DIT INTELKAMKapolda (terlampir), sehingga Tim Persib baru berangkat dari hotel pukul 16.29 dengan menggunakan kendaraan Rantis (meskipun kami tidak setuju menggunakan kendaraan Rantis menuju stadion Kanjuruhan).
4. Terlampir disampaikan video tayangan-tayangan kejadian tersebut diatas.
5. Kejadian tersebut diatas bukanlah kejadian yang pertama, karena tahun lalu, pelatih kepala Tim Persib Bandung juga mengalami pendarahan di kepala karena adanya pelemparan botol oleh oknum supporter Arema Malang.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, kami mohon agar PT Liga Indonesia Baru (LIB) melakukan evaluasi atas kejadian-kejadian tersebut dengan harapan supaya tidak terjadi peristiwa-peristiwa yang tidak nyaman tersebut, baik kepada Tim PERSIB Bandung, maupun klub- klub lain peserta kompetisi PSSI Liga 1 2019.