Jendela Dunia

Suami Berjalan Santai Sambil Membawa Kepala Istrinya, Pembunuhan Dipicu Dendam di Masa Lalu

Editor: eko darmoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI

SURYAMALANG.COM - Terekam kamera, seorang suami berjalan sambil membawa kepala istrinya yang baru saja ia penggal.

Sang suami membunuh dengan cara memenggal kepala istrinya karena dipicu dendam kesumat.

Pemandangan mengerikan ini pun membuat warga yang melihatnya menjadi ketakutan. Berikut adalah kronologi pembunuhan suami penggal kepala istri :

Pria di India menyerahkan diri kepada polisi setelah membunuh, memenggal, dan membuang kepala istrinya.

Insiden sadis itu terjadi di perkampungan Srinagar, kota Vijayawada, negara bagian Andhra Pradesh, ada Minggu (11/8/2019) lalu.

Menurut laporan kepolisian, yang dikutip India Today, seorang pria bernama Pradeep Kumar telah membunuh istrinya, Manikranti, dengan melukai bagian lehernya menggunakan pisau.

Pembunuhan itu dilakukan di rumah mereka, namun setelahnya, Pradeep memenggal dan membawa potongan kepala sang istri ke jalanan di kota Vijayawada.

Sebuah rekaman dari CCTV yang dipasang di sudut perkampungan menunjukkan saat pria itu berjalan tergesa-gesa sambil membawa potongan kepala di satu tangannya dan pisau di tangan lainnya.

Insiden itu tak pelak membuat orang-orang berlarian ketakutan saat melihat seorang pria membawa potongan kepala.

Pradeep kemudian melempar kepala sang istri ke saluran air sebelum menyerahkan diri ke kantor polisi Satyanarayanapuram.

Wakil Komisaris Polisi Vijay Rao mengatakan kepada wartawan, pihaknya kini masih melakukan pencarian untuk potongan kepala korban yang dibuang.

Sementara, tubuh korban telah dipindahkan ke rumah sakit yang dikelola pemerintah untuk dilakukan pemeriksaan pascakematian.

Menurut hasil penyelidikan awal polisi, Pradeep telah menikah dengan korban selama lima tahun.

Namun kehidupan rumah tangga keduanya kerap diwarnai pertengkaran.

Sebelum terjadinya insiden pembunuhan, Manikranti dilaporkan telah sempat mengajukan kasus kekerasan dalam rumah tangga beberapa waktu lalu, yang menyebabkan Pradeep ditahan.

Namun baru-baru ini dia dibebaskan setelah membayar jaminan.

"Diduga Pradeep melakukan pembunuhan brutal tersebut sebagai tindakan balas dendam kepada sang istri yang membuatnya dipenjara," kata polisi.

Ilustrasi (Tribunnews.com)

Kejadian Serupa

Ibu Kandung Tewas Digorok Anaknya

Kronologi anak gorok ibu kandungnya usai disebut pemalas, bahkan leher sang ibu nyaris putus karena digorok tiga kali.

Kejadian anak gorok ibu kandung ini terjadi di Ogan Komering Ulu, pada Rabu 10 April 2019.

Usai menggorok leher sang ibu, AKM (35) justru melarikan diri ke kota Baturaja.

Berikut kronologi anak gorok ibu kandung gara-gara disebut pemalas, dilansir SURYAMALANG dari Sriwijaya Post.

1. Pelaku Marah Disebut Pemalas

Pada hari nahas itu Rabu (10/4/2019) Sarbiah binti Abdul Manan (60) baru pulang dari kebun, saat itu melihat anaknya berinisial Akm (35) sedang duduk malas malasan di rumah.

Wanita yang sudah lanjut usia ini kesal lalu marah dan mengatakan Akm malas dan tidak mau bekerja.

Puncaknya korban membanting piring nasi ke lantai, ironisnya bukanya menyadarai kesalahannya, Akm malah tersinggung dan menyerang ibunya.

2. Menggorok Sebanyak 3 Kali

Puncaknya pelaku mengambil parang di dapur dan langsung menggorokan parang tajam itu ke leher ibu kandungnya sebanyak 3 kali.

Pelaku menggorok leher ibu kandungnya hingga nyaris putus dan korban pun akhirnya tewas di bersimbah darah di tempat kejadian perkara.

3. Pelaku Kabur ke Kota Baturaja

Setelah menghabisi nyawa korban, pelaku lalu lari keluar rumah menuju sumur untuk membersihkan bekas darah yang menempel di parang .

Selanjutnya parang tersebut diselipkannya di pinggang lalu pelaku pergi ke pinggir sungai dan menyembunyikan parang itu di semak –semak di pinggiran sungai .

Kemudian pelaku pergi naik mobil menuju arah Kota Baturaja. Tersangka bersembunyi di rumah kakak iparnya di Desa Sukamaju Kecamatan Baturaja Barat.

4. Kematian Korban Diketahui Menjelang Tengah Malam

Di sisi lain, pristiwa tewasnya Sarbiah binti Abdul Manan di dalam rumahnya di Dusun III Desa Tanjungagung Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera ini baru diketahui menjelang tengah malam.

Sekitar pukul 23.30 para tetangga mendengar teriakan minta tolong dari dalam rumah korban. Warga lalu mengintip ke dalam rumah, warga tidak berani langsung masuk ke dalam rumah karena di dalam rumah tersebut ada anak korban yang dipasung karena diduga mengalami gangguan jiwa.

Anak korban yang sedang dipasung itu minta bantuan warga untuk memeriksa kondisi ibunya yang baru saja ribut dengan kakaknya.

“Anak korban minta tolong perikso ibunyo yang baru bertengkar dengan kakaknya,” terang salah seorang nara sumber seraya menambahkan begitu diintip ternyata ibunya sudah tergeletak.

Warga lalu beramai-ramai masuk ke dalam rumah korban dan betapa terkejutnya warga menyaksikan wanita yang sudah menjanda ini sudah tewas bersimbah darah.

5. Tersangka Akan Diperiksa Kejiwaannya

Kapolres OKU AKBP Dra Ni Ketut Widayana yang dikonfirmasi Kamis (11/4/2019) menegaskan saat ini Kasat Reskrim dan timnya masih berada di tempat kejadian perkara Dusun III Desa Tanjungagung Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu Propinsi Sumatera Selatan.

Polisi juga sudah mengamankan barang bukti berupa satu helai baju kemeja warna merah kombinasi hitam dan 1 helai celana pendek warna hitam.

Sedangkan tersangka pelakunya sudah dititipkan di Mapolres OKU untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

“Kita akan kirim tersangkanya ke Palembang untuk menjalani tes kejiwaan,” terang Kapolres seraya menambahkan polisi membutuhkan keterangan ahli psikiater apakah tersangka memang terganggu jiwa atau tidak.

Sumber di lapangan mengatakan, pelaku dulu pernah bekerja di Prabumulih lalu kembali ke kampung halamnnya dan tinggal bersama ibu dan adiknya yang kini sedang dipasung di rumah.

Sedangkanya ayah dan ibu pelaku sudah lama berpisah (bercerai hidup-red). Beban Sarbiah binti Abdul Manan (60) memang berat, setelah hidup menjanda wanita yang sudah lanjut usia ini hidup bertiga dengan anaknya, tersangka Akm (pelaku)) dan adiknya yang kini harus terpasung di rumahnya.

Otomatis tanggung jawab memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari menjadi tanggun jawab korban. Wanita yang sehari-harinya bertani ini hanya mengandalkan hasil kebun untuk bertahan hidup bersama dua anaknya.

Sedangkan adik Akmaluddin yang sudah terpasung di rumah juga harus dirawat dan beri makan, sementara tersangka Akm juga sering malas malasan.

Remaja 18 Tahun Bantai Ibu Kandung

Gara-gara ketagihan aroma bensin, remaja 18 tahun tega membantai ibu kandungnya di Desa Tanobato Kecamatan Barumun, Kabupaten Padanglawas, Sumatera Utara.

MRP, remaja 18 tahun itu memang punya kebiasaan aneh. Dia suka menghirup aroma bensin sampai mabuk. Tapi, gara-gara kebiasaan buruk ini, dia tega membunuh ibu kandungnya, Hotnida Hasibuan (40).

"Korban tak memberinya uang karena tahu akan digunakan untuk membeli bensin. Korban juga sudah berulang kali melarang tersangka supaya tidak mengirup bensin, tapi dia selalu diancam bunuh," kata Kasat Reskrim Polres Tapanuli Selatan AKP Alexander Piliang, Rabu (30/1/2019).

Kesal tak diberi uang, tersangka kemudian masuk ke dapur rumahnya dan mengambil sebilah parang.

Dia lalu mendatangi korban yang sedang menjemur pakaian, tanpa basa-basi, langsung membacok kepala dan leher korban dari belakang.

Sambil menahan sakit dan darah yang bercucuran, korban berjongkok. Bukannya iba, tersangka kembali menganiaya korban.

"Korban akhirnya meninggal dunia. Tersangka kemudian menyeret dan membuang mayat korban ke parit pinggir sungai, tak jauh dari rumah mereka. Setelah itu tersangka melarikan diri," ungkap Alexander.

Polisi yang mendapat informasi kejadian ini langsung melakukan pengejaran. Beberapa hari kemudian, tersangka ditangkap dari tempat persembunyiannya di kawasan Barumun.

Saat diamankan, tersangka berusaha kabur sehingga dilakukan tindakan tegas dan terukur alias ditembak.

"Tersangka masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut," ucap mantan Kasat Reskrim Polres Sergai itu. kompas.com

Berita Terkini