Media Sosial

Segini Modal Uang Bambang Pasukan Oranye untuk Nikahi Cewek Bule Austria, Gak Capai 100 Juta

Penulis: Frida Anjani
Editor: Dyan Rekohadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Segini Modal Uang Bambang Pasukan Oranye untuk Nikahi Cewek Bule Austria, Gak Capai 100 Juta

SURYAMALANG.COM - Segini jumlah uang yang harus dipersiapkan Bambang anggota Pasukan Oranye untuk menikahi kekasih bulenya. 

Total uang yang harus disiapkan Bambang untuk menikahi Arzum Bali, cewek bule asal Austria itu pun tak sampai angka 100 juta. 

Kisah cinta Bambang Irawan Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Pondok Labu yang menikah dengan cewek bule asal Austria belakangan ini berhasil mencuri perhatian. 

Segini Modal Uang Bambang Pasukan Oranye untuk Nikahi Cewek Bule Austria, Gak Capai 100 Juta (Tribunnews.com)

Cewek bule cantik yang berhasil memikat hati Bambang petugas PPSU dan menikah dengannnya diketahui bernama Arzum Bali. 

Bambang dan Arzum sendiri pertama kali berkenalan melalui media sosial yang berlanjut ke hubungan asmara.

Pertama kali bertemu di tahun 2016, Bambang yang merupakan petugas PPSU akhirnya meminang sang kekasih cewek bule asal Austria bernama Arzum tahun ini. 

Arzum yang tinggal di Wels, Austria nekat untuk datang ke Indonesia untuk menemui Bambang. 

Cewek bule ini bahkan menyatakan keseriusannya dan kesiapannya untuk dipersunting Bambang. 

Sejak Minggu, 18 Agustus 2019 lalu pasangan Bambang dan Arzum Bali telah resmi menyandang gelar sebagai suami istri. 

Lalu, berapa banyak uang yang harus disiapkan oleh Bambang untuk menikahi Arzum Bali yang merupakan warga Austria?

Pernikahan Bambang dan Arzum pun memerlukan kelengkapan dan persiapan dokumen seperti calon pasangan pengantin kebanyakan.

Bambang pun harus mengurus berbagai dokumen untuk dapat mempersunting sang pujaan hati. 

Karena ini adalah pernikahan beda negara, Bambang harus rela bolak-balik ke berbagai instansi pemerintah untuk mengurus berkas.

Mulai dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Hukum dan Ham dan Kedutaan Austria di Indonesia. 

Belum lagi Bambang harus mengurus akte lahir, surat domisili hingga surat keterangan belum pernah menikah miliknya dan juga milik Arzum Bali. 

Banyak berkas-berkas yang harus Bambang persiapkan karena mengingat ini adalah pernikahan lintas negara.

"Memang pas pengurusan, harus jauh-jauh hari karena lama. Saya pun sempat bikin akte baru karena yang lama enggak boleh dilaminating. Ada kali lima kali bolak-balik," cerita Bambang dilansir dari TribunJakarta.

Berkas yang sudah dilegalisir oleh Kementerian itu pun Bambang serahkan ke Kedutaan Austria.

Usai dilegalisir, berkas kemudian dikirimkan ke Austria.

Bambang dan Arzum saat di hari pernikahannya. (Istimewa/Dokumen pribadi Bambang Irawan)

Sebab, pengiriman berkas itu agar Austria memberikan izin nikah untuk warganya, Arzum Bali.

"Berkas semua harus dilegalisir baru diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman oleh penerjemah tersumpah. Kemudian saya kirim," sambungnya.

Ternyata, selama pengurusan berkas-berkas persiapan nikah, keluarga Bambang menghabiskan uang sekitar Rp 20 juta.

"Saya harus mengurus lagi karena nama orangtua di Akte lahirnya si Awan salah, KTP ibu saya umurnya salah. Banyak deh, jadi harus dibenerin dulu. Saya sempat ke pengadilan buat jadi saksi identitas adek saya salah. Setahun lah saya urusnya," ujar Mirawati, kakanya Bambang.

Sementara untuk biaya resepsi pernikahan, keluarga Bambang menghabiskan sekira Rp 45 juta untuk pernikahan itu.

Pernikahan petugas PPSU Jakbar Bambang Irawan dengan bule Austria Arzum Balli (@arzumballi)

Jika ditotal semuanya, jumlah uang yang dikeluarkan Bambang untuk menikah dengan Arzum sekitar Rp 65 juta.

Setelah semua biaya selesai, Bambang dan Arzum Bali mendaftar nikah di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Cilandak.

Bambang pun menggelar resepsi nikahan di lapangan dekat rumahnya di kawasan pondok labu.

Acara pernikahan itu pun berlangsung sejak pukul 10.00 WIB hingga berakhir pada pukul 22.00 WIB.

Cerita Pertemuan Bambang dan Arzum Bali

Bambang tak pernah bermimpi bisa mengenal dekat perempuan cantik dari negara lain hingga mengantarkannya ke pelaminan.

Media sosial menjadi tempat bertemunya pasangan lintas negara ini.

"Awalnya dari Media Sosial Smule, kemudian dari situ sering nyanyi bareng. Dari situ pertemanan kita berlanjut," ungkapnya pada Selasa (27/8/2019).

Bambang dan Arzum Bali (Tribunnews.com)

Dari pertemuan di jagat maya itu, benih asmara mulai merekah di dalam diri Arzum. Ia pun 'menembak' Bambang.

Arzum pun hingga nekat datang ke Jakarta untuk menemuinya di tahun 2017.

Selama dua minggu, Arzum tinggal di Jakarta untuk bertatap muka dan menghabiskan waktu dengan Bambang.

"Saya kira bercanda, masa bule nembak saya saat datang menemui saya, saya kaget. Dari pertemuan pertama kalinya itu, dia ngajak saya nikah," terangnya.

Belajar bahasa Jerman demi Cinta

Usai menikah, Arzum kembali ke tempat asalnya di Austria.

Nantinya, Bambang akan menyusul perempuan berdarah Turki itu ke sana.

Namun, ia harus belajar bahasa Jerman sebelum berangkat ke Austria.

"Harus belajar bahasa Jerman dulu. Harus punya sertifikat A1. Saya akan ikut les di Goethe-Institut Jakarta," bebernya.

Petugas kebersihan itu juga belajar sendiri lewat buku-buku latihan bahasa Jerman.

Bambang dan Arzum Bali (Istimewa)

Ia pun harus memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya sebagai petugas PPSU jika berangkat ke Jerman.

"Bu Lurah cuma memberikan pesan, hati-hati, yang penting di sana sudah ada kerjaan, baru keluar dari PPSU," tambahnya.

Dari hubungannya ini, harap Awan, ia dapat memperbaiki keturunan.

Awalnya, orangtua Awan pun juga tak percaya anaknya bisa memiliki kekasih orang Austria.

"Mereka juga enggak percaya. Masa banyak perempuan di Indonesia, dapetnya dari luar. Tapi mereka memberi kebebasan ke saya," terangnya.

Arzum tahu pekerjaan Bambang merupakan pekerja kasar yang bergelut setiap hari di lapangan.

Lumpur dan sampah yang berserakan di selokan maupun di jalan sudah menjadi tugas Bambang.

Akan tetapi, Arzum tetap menyukai dirinya dan menerima apa adanya.

Tak jarang ia sering mampir ke Kelurahan Pondok Labu untuk menengok Awan. Tak jarang membawakan makanan untuknya.

Bahkan, mereka berdua tak memedulikan anggapan sebelah mata orang yang melihat hubungannya.

"Katanya, dia menerima saya apa adanya. Dari situ saya percaya, dia melihat usaha saya bekerja keras. Berkat dia, saya merasa diri saya maju," tandasnya.

Berita Terkini