Menurut Yunan, gerakan massa di Indonesia sedang mengalami transisi.
Jika membandingkan dengan tahun 1998, gerakan mahasiswa lahir dari akar rumput yang kemudian menular ke elite.
“Tapi kalau sekarang saya melihat gerakan ini lahir dari elite dulu baru menular ke bawah. Karena itu saya minta supaya mahasiswa saya ikut ambil bagian di aksi ini,” ucapnya.
Aksi massa di depan gedung DPRD Kota Malang berjalan kondusif. Massa yang berkumpul pukul 10.00 WIB berangsur membubarkan diri pukul 14.00 WIB.
2. Fakta UB Pindahkan Kuliah ke Lokasi Demo
Ribuan mahasiswa demonstrasi di Balai Kota Malang, Senin (23/9/2019). Apakah mereka sedang tidak ada jam kuliah?
Dekan Fakultas Hukum UB, Dr Ali Syafaat SH MH menyatakan, mahasiswa FH yang ikut demo tidak perlu izin ke fakultas.
"Perkuliahan ya tetap berlangsung," kata dia kepada Suryamalang.com. Sikap fakultas atas demo yang dilakukan mahasiswa sebagai kebebasan menyuarakan pendapat yang tidak boleh dihalangi.
Sementara di media sosial, beredar meme seolah-olah Rektor Universitas Brawijaya (UB) Malang, Prof Dr Ir Nuhfil Hanani MS memberi pernyataan memindahkan perkuliahan di DPRD Kota Malang.
Ada foto Nuhfil disertai tulisan "Assalamulaikum anak-anak mahasiswaku. Besok akan ada aksi menolak RUU ngawur yang akan disahkan di DPR RI. Maka itu, saya memutuskan untuk memindahkan seluruh kegiatan perkuliahan di UB di gedung DPRD".
Namun hal itu dibantah Nuhfil lewat surat pernyataan bahwa ia tidak pernah mengeluarkan hal itu.
"Tidak ada pemindahan perkuliahan ke gedung DPRD," katanya dalam surat pernyataan itu. Dan perkuliahan di UB tetap berlangsung seperti biasa tanpa pemindahan lokasi perkuliahan.
Tentang berendarnya gambar dengan foto pernyataan itu, tidak jelas siapa pembuatnya.
Kotok Gurito, Kasubag Humas dan Arsip UB Malang menyatakan belum ada perintah untuk mengusut pembuat gambar itu. Informasinya, Selasa (24/9/2019) juga ada aksi lagi tapi berupa long march.
3. Proyek Rumah Sakit Tipe B di Kecamatan Turen Butuh Dana Rp 50 Miliar