#MALANG - Pembangunan Jembatan Muharto baru bisa dianggarkan tahun 2021. Biayanya Rp 40-50 miliar berdasarkan perhitungan dari Dinas PUPR.
SURYAMALANG.COM, BLIMBING - Pemerintah Kota Malang mengalokasikan dana senilai Rp 3 miliar untuk memasang penyangga di Jembatan Muharto Kota Malang.
Pemasangan penyangga tersebut dilakukan agar ada penguatan konstruksi bangunan jembatan Muharto yang kini konstruksinya hanya sekitar 40 persen.
Pembangunan Jembatan Muharto juga belum bisa dilakukan pada tahun ini.
Lantaran anggaran pembangunan jembatan Muharto tidak dimasukkan ke dalam APBD 2020.
Untuk itu, Pemkot Malang mengajukan permintaan bantuan ke Kementrian PUPR agar mendapatkan dana untuk pembangunan jembatan Muharto.
Namun, upaya tersebut ditolak oleh Kementerian PUPR dengan alasan anggaran sudah habis.
Hal tersebut dijelaskan oleh Ketua Komisi C DPRD Kota Malang Fathol Arifin, usai dengar pendapat dengan Dinas PUPR Kota Malang pada Selasa (12/11).
"Ya itu, tidak ada bantuan dari pusat. Akhirnya Pemkot menggunakan dana insidentil senilai Rp 3 miliar,"
"Seharusnya, dana itu merupakan dana pemeliharaan jembatan seluruhnya di Kota Malang pada tahun 2020 ini," ucapnya.
Fathol menjabarkan, sebenarnya Pemkot Malang memiliki sejumlah opsi sebelum jembatan Muharto dibangun pada tahun 2021 nanti.
Selain memberi beton penyangga, Pemkot juga akan meminjam jembatan Bailey.
Namun sayangnya, peminjaman jembatan Bailey tersebut tidak jadi dilakukan karena harus mengorbankan satu rumah milik warga di sekitar jembatan Muharto.
• DICARI: Perempuan Bermobil Pick Up N 8617 KE Penabrak Portal Jembatan Muharto, Kota Malang
Untuk itu, pemkot Malang mematangkan dengan akan memberikan beton penyangga untuk mempertahankan kontruksi jembatan Muharto hingga beberapa tahun ke depan.
"Pemasangan beton penyangga ini disegerakan. Paling lambat akan dilaksanakan pada awal Desember 2019," ujarnya politisi PKB ini.
Sebelum memasang beton penyangga tersebut, dewan terlebih dulu akan mendengarkan pemaparan Detail Engineering Design (DED) dari tim ahli Universitas Brawijaya (UB) Malang.
Pemaparan tersebut akan dilakukan pada Rabu (13/11) yang akan bertempat di Universitas Brawijaya Malang.
"Kita lihat hasil pemaparan dulu seperti apa. Karena pembangunan jembatan ini baru bisa dianggarkan pada tahun 2021. Biayanya sekitar Rp 40-50 miliar. Dan itu berdasarkan perhitungan dari Dinas PUPR," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kota Malang, Hadi Santoso membenarkan, pihaknya akan memasang beton penyangga di Jembatan Muharto.
Pemasangan itu dilakukan untuk mengamankan jembatan Muharto yang kekuatannya kini tinggal 40 persen.
Sebelum melakukan pemasangan, pihaknya akan melakukan kajian lebih dulu dengan tim forensik dari UB Malang.
Kajian itu dilakukan guna menentukan desain beton yang akan dilakukan untuk penyangga jembatan.
"Untuk jumlahnya berapa kami masih belum tahu. Tapi yang paling penting setiap pilar di Jembatan Muharto harus diberi penyanggah," ucapnya.
Pria yang akrab disapa Sony itu menginginkan, sembilan gelagar di Jembatan Muharto nantinya juga diberi beton penyangga.
Terutama untuk lima gelagar yang kondisinya kini telah putus di Jembatan Muharto.
"Tiga di sisi timur, dua di sisi barat yang putus harus diberi penyangga, dan empat gelagar yang di tengah harus diberi juga," terangnya.
Meski demikian, beton penyangga yang nantinya dipasang tidak akan menambah kekuatan Jembatan Muharto.
Apabila kekuatan ditambah, kata Sony harus dilakukan pembuatan jembatan baru.
Dia pun juga tidak bisa memperkirakan kapan jembatan Muharto ini akan dibangun.
"Yang pasti desain kekuatan beton penyangga sampai lima tahun, kami harap di tahun 2021 nanti ada anggaran untuk membangun jembatan tersebut," tandasnya.