Berdasarkan pengakuan Hafidz perjalan menuju Ranu Manduro tergolong mudah.
Jarak Ranu Manduro dengan Balai Desa Maduro Manggung Gajak sekitar 1 kilometer.
"Jalannya agak berbatu, kalau hujan lumayan agak licin," ungkapnya.
Kawasan wisata feeling good sebenarnya bekas galian tambang.
Dengan curah hujan yang tinggi, area penambangan berubah menjadi danau.
"Jadi kalau sudah mendekati lokasi Ranu Manduro, ada kontainer di situ sudah ada sabana model terasiring. Kalau turun bisa lihat danau dan air terjun," kata Achmad Sofyan, warga Ngoro, Selasa (25/2/2020).
Panorama yang indah dari danau, air terjun dan sabana yang membentang hijau, menjadi spot menarik bagi wisatawan.
Di sabana juga, lanjut Sofyan, kalian bisa mengambil foto di antara bebatuan tinggi dengan landscape gagahnya Gunung Penanggungan.
Pagi hari dengan matahari yang cerah menjadi waktu yang tepat untuk berlibur ke Ranu Manduro.
Sebagai antisipasi untuk menghindari tanah ledok di musim hujan dan mendung.
"Paling bagus viewnya pagi hari, biasanya selepas siang hujan. Tanahnya bisa ledok, ada juga yang pasir dekat danau," kata dia.
Ada banyak spot yang mendukung swafoto, bahkan tempat ini kerap dijadikan tempat prewedding.
"Banyak spot mulai dari atas sampai turun ke bawah cuma memang ada beberapa akses yang cukup terjal dan makadam. Mobil bisa tapi hanya sampai batas kontainer, kemudian ada tanah lapang untuk parkir," kata dia.
Untuk lebih jauh mengenal lokasi wisata Feeling Good atau Ranu Manduro, berikut 5 fakta yang telah dirangkum SURYAMALANG.COM:
1. Viral di Media Sosial