SURYAMALANG.COM, TUBAN - Patung Dewa Kong Co Kwan Sing Tee Koen yang berada di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kwan Sing Bio Tuban, runtuh, Kamis (16/4/2020). Patung setinggi 30 meter itu runtuh sekitar pukul 10.00 WIB dan kini hanya tinggal kerangka saja.
Kapolres Tuban, AKBP Ruruh Wicaksono, mengatakan saat ini polisi sedang melakukan penyelidikan atas runtuhnya patung dewa tersebut, juga memasang garis polisi. Perwira menengah itu menjelaskan, berdasarkan keterangan dari pengurus kelenteng, patung runtuh bisa jadi disebabkan angin dan cuaca panas hujan, sehingga material patung rontok.
Selain itu juga bisa jadi dikarenakan konstruksi bangunan yang kurang bagus.
"Kalau keterangan pengurus kelenteng bisa jadi disebabkan angin dan cuaca panas hujan. Tetapi masih kita lidik, tidak ada korban jiwa," pungkasnya.
Berikut fakta-fakta Patung Kong Co Kwan Sing Tee Koen di Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban.
1.Sempat Kontroversi
Patung tersebut mulai dibangun sekitar September 2015 dan selesai dikerjakan dalam waktu setahun.
Terdapat penolakan dari sejumlah Ormas, hal itu dikaitkan dengan proses perizinan yang dianggap belum rampung.
Puncak dari penolakan itu terjadi pada pertengahan 2017, hingga patung harus dibalut dengan kain warna putih dengan menggunakan alat nanti crane.
2.Patung Diresmikan oleh Ketua MPR RI
Pihak Kelenteng Kwan Sing Bio memeriahkan peresmian Patung Kong Co Kwan Sing Tee Koen.
Tampak Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan bersama pengurus Kelenteng Kwan Sing Bio meresmikan patung pada 17 Juli 2017.
3. Patung dibangun dengan biaya Rp 2,5 miliar.
Patung Dewa yang menghadap Laut itu dibangun dengan biaya senilai Rp 2,5 miliar oleh donatur asal Surabaya. (M Sudarsono)