Hukum Puasa Ramadhan Untuk ODP & PDP Menurut Prof Mudofir Rektor UIN Surakarta, Perlu Cermati 2 Hal

Penulis: Sarah Elnyora
Editor: Adrianus Adhi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi puasa dan wanita pakai masker

- Hukum Niat Puasa 1 Bulan Penuh 

Hal pertama yang harus diketahui oleh setiap Muslim yang akan melaksanakan ibadah puasa adalah niat.

Niat merupakan salah satu rukun yang harus dilaksanakan agar ibadah puasa menjadi sah.

Redaksi Tribunnews.com, mengutip dari berbagai sumber kitab Fiqh Puasa diantaranya dari kitab Al Fiqhul Manhaji All Madzhabil Imam Syafi’i karangan Dr Musthofal Khin, Dr Musthofal Bugho dan Ali Asy Syarbaji.

Ilustrasi: Selamat Ramadhan 2020 (Tribunnews)

Juga kitab Ath Thaqrirotus Sadidah Fil Masailil Mufidah karangan Hasan bin Ahmad bin Muhammad bin Salim Al Kaf menjelaskan sebagai berikut:

1. Niat puasa Ramadan harus disebutkan bahwa ini adalah berpuasa untuk bulan Ramadan untuk membedakan apakah dengan puasa sunnah. 

2. Wajib berniat setiap hari karena puasa setiap hari itu ibadah yang terpisah. Tidak cukup niat satu kali untuk sebulan menurut pendapat yang mu’tamad.

Tetapi disunnahkan berniat sekali untuk satu bulan karena ada dua faidah:

1. Sahnya puasa hari yang lupa tabyit niat di dalamnya menurut madzhab Imam Malik.

2. Mendapat pahala yang penuh jikalau meninggal sebelum penuh sebulan, karena mengambil ibarat dari niatnya.

Niat itu dalam hati, dan tidak disyaratkan dilafadzkan, tetapi disunnahkan melafadzkannya untuk membantu hati .

Tabyit niat (niat puasa di malam hari), yaitu antara tenggelamnya matahari hingga terbitnya fajar.

Makan dan jima’ atau berhubungan badan dan semisalnya setelah niat itu tidak membatalkan niat.

Waktu yang utama untuk berniat puasa adalah sepertiga atau separuh malam yang akhir 

Lafadz niat puasa Ramadan yang mencukupi menurut pendapat yang mu’tamad adalah:

Halaman
1234

Berita Terkini