SURYAMALANG.COM - Berikut update virus corona di Malang hari ini 8 Mei 2020.
UPDATE Virus Corona di Malang hari ini merangkum perkembangan di Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu.
Melansir, dari infocovid19.jatimprov.go.id terdapat penambahan 2 pasien baru yang terinfeksi virus corona di Kota Batu.
Sedangkan di Kota Malang dan di Kota Batu belum ada penambahan hingga sore ini.
Selain UPDATE Virus Corona di Malang, dalam artikel ini terdapat informasi yang terdampak virus corona di Malang.
Agar lebih rinci, simak rangkuman UPDATE Virus Corona di Malang Jawa Timur, hari ini 8 Mei 2020:
- update virus corona di Malang hari ini
Pasien Positif Covid-19 = 21 orang
Pasien Sembuh Covid-19 = 8 orang
Pasien Dirawat Covid-19 = 13 orang
Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 0 orang
ODP (Orang Dalam Pemantauan) = 782 orang
PDP (Pasien Dalam Pengawasan) = 187 orang
- update virus corona di Kabupaten Malang
Update terbaru dari jumlah pasien positif Covid-19 Kabupaten Malang total terjadi perbedaan data apabila mengutip dari keterangan resmi Instagram @kominfomalangkab jumlah total ada 41 orang.
Sedangkan jika mengutip dari keterangan resmi infocovid19.jatimprov.go.id jumlah pasien Covid-19 adalah 43 orang.
Pasien Positif Covid-19 = 43 orang
Pasien Sembuh Covid-19 = 12 orang
Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 8 orang
ODP (Orang Dalam Pengawasan) = 373 orang
PDP (Pasien Dalam Pengawasan) = 219 orang
- update virus corona di Batu
Pasien Positif Covid-19 = 5 orang
Pasien Sembuh Covid-19 = 1 orang
Pasien Dirawat Covid-19 = 4 orang
Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 0 orang
ODP (Orang Dalam Pemantauan) = 225 orang
PDP (Pasien Dalam Pengawasan) = 48 orang
Simak juga berita terkait Virus Corona di Malang, Jawa Timur berikut ini:
1. Rusunawa ASN sudah difungsikan sebagai Rumah Sakit Covid-19 di Kabupaten Malang.
Pasien positif virus corona tidak perlu merogoh kocek ongkos perawatan alias gratis.
"Kami buatkan rumah sakit khusus Covid-19 isupaya para pasien yang tidak bisa karantina mandiri di rumah, dilakukan karantina di rusunawa. Biaya perawatan gratis," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, drg Arbani Mukti Wibowo ketika dikonfirmasi, Jumat (8/5/2020).
Arbani menambahkan, sudah ada 9 pasien Covid-19 yang pernah dirawat di Rusunawa ASN yang berlokasi di Block Office Kepanjen itu.
"Sudah dirawat kemarin empat orang, mereka sudah pulang. Datang lagi kemudian lima orang. Jadi total yang pernah dirawat sembilan orang," beber Arbani.
Pasien Covid-19 mendapatkan perawatan yang memadai selama karantina. Arbani menuturkan, fasilitas yang disedikan meliputi kamar tidur, ruang cuci, toilet dan makan selama tiga kali sehari.
Tenaga medis perawat yang disiagakan di rumah sakit khusu Covid-19 berjumlah enam orang. Sedangkan tenaga medis dokter berjumlah dua orang. Masing-masing terdiri dari satu orang dokter paru dan satu orang dokter penyakit dalam. Para dokter berasal dari RSUD Kanjuruhan.
"Makan tiga kali sehari, makan diantar di suatu ruangan khusus jadi mereka ambil sendiri," terang mantan Direktur RSUD Lawang itu.
Arbani menegaskan rumah sakit khusus Covid-19 diperuntukkan bagi pasien positif virus corona yang membutuhkan ruang isolasi mandiri.
"Sebenarnya rumah sakit khusus Covid-19 itu ini adalah untuk mengakomodir pasien-pasien yang kondisi umumnya bagus, tapi belum sampai negatif hasilnya," tegas Arbani.
Alasan Arbani menyarankan pasien Covid-19 menjalani karantina di Rusunawa ASN, agar rumah sakit umum tak terjadi penumpukan pasien.
"Pasien yang ilayani di rumah sakit adalah pasien pdp yang ada sakitnya dan butuh bantuan alat medis. Jadi untuk di rusunawa, kami hanya memberikan bantuan agar pasien bisa karantina mandiri," jelas Arbani.
2. Ada dua sebab yang membuat warga demo di kantor Kelurahan Kiduldalem, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Kota Malang, Jumat (8/5/2020).
Demo itu dipicu miss komunikasi dan mosi tidak percaya kepada ketua RW 02 Kelurahan Kiduldalem.
Lurah Kiduldalem, Atiyatul Husna mengatakan warga tidak suka dengan sikap arogan Ketua RW 02, Akhmad Lestari.
"Jadi warga ke sini bukan mengkritik pemerintah. Tetapi intinya warga mosi tidak percaya kepada ketua RW 02," ucap Lestari kepada SURYAMALANG.
Warga sudah memenuhi depan Kantor Kelurahan Kiduldalem sejak pagi.
Warga sempat aksi di pinggir jalan.
Lalu mereka dipersilahkan masuk ke kantor keluragan untuk mediasi dengan Ketua RW 02.
Aksi pun sempat memanas ketika terjadi ketegangan antara beberapa warga dengan ketua RW 02 saat melakukan proses mediasi.
Ketegangan sempat mereda setelah polisi dan TNI mengambil alih situasi.
3. Puluhan warga RW 02 Kelurahan Kiduldalem, Klojen, Kota Malang menggeruduk kantor Kelurahan Kiduldalem, Jumat (8/5/2020).
Puluhan warga ini mempertanyakan proses pendataan terkait dengan bantuan sosial yang telah diberikan Kementerian Sosial di Kantor Pos dekat Alun-Alun Merdeka, Rabu (5/5/2020).
Warga menilai bansos sebesar Rp 600 Ribu tidak tepat sasaran.
Sebab, banyak warga yang dianggap benar-benar terdampak Covid-19 malah tidak mendapat bantuan tersebut.
"Kami diminta mendata warga yang terdampak Covid-19. 45. Kami sudah berikan nama warga di RT 06."
"Tapi yang mendapat hanya sembilan orang. Terus sisanya ke mana?" ucap Diah, seorang warga RW 02 Kiduldalem kepada SURYAMALANG.COM.
Warga RW 02 juga minta ketua RW 02 untuk mundur dari jabatannya.
Warga menganggap ketua RW 02 tidak transparan, dan tidak tegas dalam melakukan pendataan.
"Bantuan ini tidak rata. Saat penyaluran bantuan di Kantor Pos kemarin, juga tidak tepat sasaran."
"Ini kenapa? Apakah penerima bantuan ini dipilih sendiri oleh Ketua RW 02?," ucapnya.
4. Sebanyak 23 orang wartawan di Kabupaten Malang mendapati hasil nonreaktif Covid-19.
Seusai menjalani rapid test, Jumat (8/5/2020). Para pewarta melaksanakan rapid test secara sukarela di Gedung Socrates, Dinas Kesehatan Kabupaten Malang.
Screening Covid-19 bagi awak media dilakukan karena profesi jurnalistik kerap turun langsung bertemu narasumber yang berpotensi membawa virus, sehingga berisiko terpapar virus corona.
"Rekan wartawan salah satu orang kemungkinan tertular Covid-19. Setiap hari sampai malam pun mereka tetap mencari berita. Mereka tidak tau saat mencari berita itu bertemu orang-orang yang mungkin OTG (orang tanpa gejala)," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten, drg Arbani Mukti Wibowo usai meninjau pelaksanaan rapid test.
Arbani menegaskan hasil yang didapat para wartawan usai menjalani tes adalah non reaktif.
Meski non reaktif, Arbani menghimbau kepada para jurnalis agar tetap menerapkan protokol kesehatan ketika bekerja.
"Tetap jaga kesehatan konsumsi vitamin, makan makanan yang sehat, pakai masker dan istirahat cukup," himbau Arbani.
Sementara itu, salah satu pewarta perempuan di Kabupaten Malang, Farik Fajarwati mengaku gugup sebelum menjalani test.
Selama pandemi, ia tetap bekerja penuh mencari berita seputar kegiatan pemerintahan di Kabupaten Malang.
"Gugup sih awalnya saat hendak jalani tes. Pertama kali ikut rapid test Covid-19," beber wartawan Radar Malang itu.
Setelah jalani tes, wartawan yang akrab disapa Iik itu mengaku lega mendapati hasil rapid test yang menunjukkan non reaktif.
"Syukurlah kondisi badan masih sehat. Lega setelah jalani tes," ungkapnya lega.