Situasi di Malang Dampak Virus Corona
1. Gerai Tutup Selama PSBB Malang Raya, Penjualan Sarinah Malang Dialihkan Drive Thru
Departemen store Sarinah di Jalan Basuki Rahmat, Kota Malang memutuskan untuk menutup gerai selama pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Sesar atau PSBB Malang Raya.
Untuk sementara, penjualan produk dilakukan secara drive thru.
"Kami serentak tutup. Untuk penjualan Sarinah Show Window Sale sama drive thru," Febi Damayanti, Plh Store Manager Sarinah Malang, Minggu (17/5/2020).
Dia menjelaskan pembelian dapat dilakukan tanpa pelanggan turun dari kendaraan.
Apabila terdapat barang yang cocok dan sesuai selera, calon pembeli dapat menghungi kontak person yang disediakan.
"Jika deal bisa cash bisa transfer dan barang kita kirim ke mobil," katanya.
Selain itu, manajemen Sarinah juga menyediakan layanan video call apabila pembeli ingin mendapat detail tentang sebuah produk yang diinginkan.
Petugas siap merekamkan dan memfoto detail baju untuk para pembeli.
"Nanti akan ada harganya dan bisa langsung menghubungi kontak person yang akan kami pasang di tiap jendela," jelas Febi.
Untuk mengetahui koleksi yang ada di Sarinah Malang, calon pembeli dapat melihat secara online di akun instagram resmi @sarinahbasrah.
Tidak hanya busana, Sarinah juga menyediakan koleksi tas, sepatu dan koper.
2. Terminal di Kota Malang Tutup Selama PSBB Malang Raya, Angkot Masih Boleh Beroperasi
Terminal tipe A dan terminal tipe B di Kota Malang tutup selama Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB Malang Raya.
Terminal Arjosari terlihat sangat lengang pada Minggu (17/5/2020).
Bagian pintu akses keluar masuk bus ditutup.
Dua water barrier dan palang bambu dipasang melintang di akses masuk bus menuju terminal.
Hal yang sama pun juga nampak di akses keluar terminal tersebut.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, Handi Priyanto mengatakan terminal tipe A dan terminal tipe B di Kota Malang sedang ditutup.
"Ini sesuai Perwali Kota Malang nomor 17/2020 tentang pedoman PSBB. Penutupan ini akan dilakukan selama PSBB," ujar Handi kepada SURYAMALANG.COM.
Penutupan terminal itu berlaku mulai hari ini.
"Kami sudah koordinasi dengan pihak terminal. Pihak terminal siap melakukan atruan itu," jelasnya.
Handi menungkapkan sebenarnya kondisi Terminal Arjosari sudah sepi sebelum pemberlakuan PSBB Malang Raya.
"Bila kondisi normal, ada 1.500 penumpang per hari. Saat pandemi Covid 19, paling banyak hanya sekitar 20 penumpang per hari," tambahnya.
Meskipun terminal tutup, angkutan kota atau angkot dapat berjalan seperti biasa.
"Tetapi tetap mengutamakan standar protokol pencegahan Covid 19, terutama tempat duduk antar penumpang harus diberi jarak dan tidak boleh berdesakan di dalam angkot," terangnya.
(Aminatus Sofya/Kukuh Kurniawan/Frida Anjani/SURYAMALANG.COM)