SURYAMALANG.COM | TULUNGAGUNG - Jembatan Gantung Kedungsoko Tulungagung ditutup total. Jembatan tersebut ditutup karena ada tiga sling atau kawat baja vertikal yang putus.
Kawat ini mengikat badan jembatan dengan sling penggantung yang ada di atasnya. Akibatnya saat ada kendaraan lewat, jembatan bergoyang hebat dan berisiko oleng. Sebelumnya kawat utama yang menjadi tumpuan utama badan jembatan pernah ditabrak kendaraan.
“Sepertinya efek ditabrak kendaraan saat itu, sehingga kekuatannya menurun,” terang Sunaryo, Kepala UPT Kota, Dinas PUPR Kabupaten Tulungagung, Rabu (26/8/2020).
Karena sudah dalam tahap membahayakan, jembatan ditutup untuk perbaikan.
Ketiga kawat yang putus diganti agar jembatan bisa difungsikan kembali.
Sebab, jembatan gantung ini telah menjadi akses alternatif pemotor, karena Jembatan Lembupeteng tengah diperbaiki.
“Selama Jembatan Lempeteng ditutup, bebannya sangat berlebihan. Kondisi ini yang juga memicu penurunan kekuatan,” sambung Sunaryo.
Masih menurut Sunaryo, jembatan ini sebenarnya hanya direkomendasikan dilewati tiga motor saja.
Namun selama Jembatan Lembupeteng ditutup, motor yang melintas sangat berlebihan.
Bahkan motor roda tiga juga bisa lewat di atas jembatan gantung.
Karena itu Sunaryo memasang patok besar di mulut jembatan.
Patok ini akan menghalangi kendaraan roda tiga melintas.
Jembatan hanya dikhususkan untuk sepeda motor saja.
“Sangat bahaya kalau roda tiga boleh melintas. Karena jembatan ini sudah rapuh,” tegas Sunaryo.
Jembatan Gantung Kedungsoko dibangun sekitar tahun 1987.
Jembatan ini sebenarnya milik Kementerian PUPR RI.
Namun karena ada di wilayah Tulungagung, Dinas PUPR setempat yang melakukan perawatan.
Selain kawat, kerangka bawah jembatan juga sudah mulai rapuh