2. 3 Santri Al Izzah Batu Jalani Swab Test, Rekan Satu Kamar Santri Positif Covid-19 yang Pulang
Tiga santri putra Al Izzah International Islamic Boarding School menjalani tes usap atau swab test pada Selasa (1/9/2020).
Tes dilakukan terhadap tiga santri itu karena mereka telah melakukan kontak erat terhadap satu santri yang telah sembuh dari Covid-19.
Koordinator Penanganan Covid-19 Al Izzah, Aziz Effendy saat ditemui mengatakan, ketiga santri itu kontak erat karena berada dalam satu kamar di pondok.
Kapasitas kamar sejatinya sebanyak delapan orang namun karena menerapkan protokol, maka hanya diisi saparohnya saja, yakni empat orang.
Sebelumnya, tiga orang santri tersebut telah menjalani tes cepat atau rapid test yang hasilnya non reaktif.
“Tes usap dilakukan karena mereka adalah kontak erat, meskipun hasil tes cepatnya non reaktif,” ujar Aziz, Selasa (1/9/2020).
Seperti diberitakan sebelumnya, sempat ada satu santri yang positif Covid-19.
Namun, santri tersebut telah dinyatakan sembuh dan kini berada di rumahnya, di Kota Surabaya.
Diceritakan oleh Aziz, santri yang telah sembuh itu datang ke Al Izzah pada 28 Juli 2020.
Ketika itu, dilakukan tes cepat terhadap yang bersangkutan berdasarkan protokol kesehatan.Hasilnya non reaktif.
Santri asal Surabaya itu tetap menjalani karantina mandiri di tempat yang telah disediakan Al Izzah.
Hingga akhirnya santri tersebut selesai melaksanakan karantina mandiri pada 11 Agustus.
Santri itu akhirnya bisa keluar dan beraktivitas kembali dengan teman-temannya.
Santri kelas 9 itu kemudian diketahui sakit hingga akhirnya pulang ke Surabaya pada 20 Agustus 2020.
Pihak keluarga menjemput ke Kota Batu.
Pada 22 Agustus 2020, santri tersebut melakukan pemeriksaan di sebuah rumah sakit, termasuk melaksanakan tes usap.
Pada 23 Agustus, keluar laporan bahwa yang bersangkutan positif Covid-19.
“Akhirnya kami lakukan pelacakan di sini. Terutama yang kontak erat dulu. Ada tiga anak yang bersama di kamarnya. Kemudian dilakukan tes cepat, karena itu standar awal, hasilnya non reaktif. Kami cukup lega,” kata Aziz.
Pada 28 Agustus 2020, santri yang sempat positif Covid-19 itu dinyatakan sembuh. Kemudian diperbolehkan pulang ke rumahnya.
Pasca adanya peristiwa itu, pihak Al Izzah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Batu.
Aziz mengatakan kalau dirinya memberikan semua data yang diperlukan oleh Dinas Kesehatan Kota Batu.
“Tindak lanjut dari itu, kami mendapatkan rekomendasi tes usap atau swab. Tadi pagi sudah dilakukan,” paparnya.
Dikatakan Aziz, Al Izzah menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk menghindari penularan Covid-19. bahkan pihaknya mendatangkan alat bernama Marvekleen dan Ultramist dari Malaysia.
Sejauh ini, proses pembelajaran di Al Izzah belum efektif. Hanya ada kegiatan mengaji saja yang jumlahnya juga dibatasi.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batu, M Chori memberikan keterangan, bahwa tiga santri yang menjalani tes usap memiliki gejala mengarah ke suspect.
Mereka juga telah melakukan kontak erat dengan pasien yang telah sembuh dari Covid-19.
Chori juga menguatkan keterangan Aziz bahwa hasil tes cepat terhadap ketiganya adalah non reaktif.
Namun tes usap tetap dilakukan, hanya saja hasilnya belum keluar.
“Hasilnya non reaktif, namun yang bersangkutan ada kontak erat serta ada gejala mengarah ke suspect, sehingga harus dilakukan swab,” kata Chori.
Chori menambahkan, untuk kontak erat keluarga sedang dikoordinasikan dengan Dinkes Surabaya.
Per 1 September 2020, ada tambahan terkonfirmasi positif sebanyak tujuh orang di Kota Batu.
Total warga Kota Batu yang terkonfirmasi positif sebanyak 290 orang.
Jumlah yang sembuh sebanyak 204 orang dan yang meninggal dunia sebanyak 21 orang.
Ada 65 orang yang sedang dalam perawatan.