“Gugus Tugas tidak merekomendasi tatap muka tikarena tidak memenuhi syarat. Tunggu sampai semuanya sembuh,” sambung Galih.
Selain SMA negeri di pinggiran Tulungagung, ada satu SMA lain yang juga mengalami hal serupa.
Saat mengajukan permohonan pembelajaran tatap muka, seluruh tenaga pengajar menjalani rapid test.
Hasilnya satu guru dinyatakan reaktif, dan lewat tes PCR dipastikan positif terinfeksi virus corona.
Dengan demikian ada dua SMA yang dipastikan batal melakukan pembelajaran tatap muka.
“Tim akan terus melakukan monitoring ke sekolah-sekolah ini. Evaluasi akan terus dilakukan sampai lembaga pendidikan ini bebas dari Covid-19,” pungkas Galih.
Saat ini jumah pasien terkofirmasi Covid-19 di Kabupaten Tulungagung sejumlah 356 orang.
Sedangkan yang sudah dinyatakan sembuh sebanyak 308 orang, dan tida orang meninggal dunia.
Sehingga saat ini tersisa 35 pasien, dengan rincian 15 orang dirawat dan 30 menjalani isolasi.