Pamerla Lim bertemu seorang pria secara daring lalu mulai berbincang dengannya.
Namun malah pria tersebut membuat komentar cabul dan usulan tidak senonoh padanya.
Berkat pengalaman ini, Pamela Lim semakin yakin untuk menjadi pelacur.
Baca juga: Dendam Mantan Pacar Ditinggal Nikah, Gadis Ini Gunting Rambut & Lem Mata Pengantin Wanita saat Tidur
Baca juga: Model Rambut Baru Atta Halilintar Malah Bikin Kekasihnya Marah, Aurel: Oh My God, Aku Syok Banget
Pamela Lim mengaku melakukan pelacuran selama 8 bulan dan telah mengumpulkan sebanyak 30 klien di mana 3 di antaranya adalah pelanggan tetap.
Pengalaman terburuk baginya adalah ketika kliennya tidak mau memakai alat pengaman kontrasepsi.
Pamela Lim merasa sangat terhina dan ngeri dengan pengalaman itu.
Meskipun Pamela Lim membenci pekerjaannya, ia menggapnya sebagai satu-satunya jalan keluar.
Namun takdir berkata lain ketika ia bertemu dengan Eric.
Sebelum bertemu Eric, semua kliennya hanya menginginkan tubuh tinggi dan langsingnya untuk kepuasan pribadi.
Baca juga: 2 Mobil Penyet Tertimpa Pohon Tumbang saat Hujan Disertai Angin Kencang di Mojosari Mojokerto
Baca juga: Rute Pelarian Janda Muda Tiga Minggu Jadi Buronan, Sukses Gelapkan Uang Arisan Online Rp 1 Miliar
Berbeda dengan Eric yang membawakan makanan untuk Pamela Lim dan mengajaknya ke dokter.
Eric tidak bisa menahan diri untuk tidak jatuh cinta pada Pamela Lim meskipun tahu tentang profesi perempuan itu.
"Aku tidak keberatan dengan masa lalunya, masa lalu adalah masa lalu. Ini hidup, bukan? Kita semua punya masalah", kata Eric seperti dikutip dari Popgrid.id artkel 'Nekat Jual Diri Demi Bayar Utang Rp 5 Miliar, Perempuan Cantik Ini Malah Alami Hal Tak Terduga Dalam Hidupnya'.
Akhirnya mereka menikah dan memiliki tiga anak.
Eric menjadi kado terindah di hidupnya.
Baca juga: Penjelasan Rinci Hotman Paris Soal HP Gisel Hilang 3 Tahun Lalu, Gisella Kemungkinan Dipanggil Lagi
Baca juga: Update Zona Merah Jatim Selasa 8 Desember 2020: Blitar & Probolinggo Zona Oranye, Jombang Zona Merah
Eric sekarang menjadi manajer operasi di perusahaan IT.
Mereka menangani hutang Pamela dan hidup bahagia bersama.
Pamela Lim memutuskan untuk menuangkan pengalaman pribadinya dalam buku.
Pamela Lim ingin memberikan inspirasi untuk para wanita yang terpaksa terjun ke dunia prostitusi.