SURYAMALANG.COM, MALANG - Seorang wanita harus menerima kenyataan pahit saat tahu yang dikandung 9 bulan ternyata bukan bayi.
Menurut keterangan dokter, pasien itu sangat yakin hamil karena sebelumnya melakukan test pack dan hasilnya positif.
Berbekal hasil test pack itu, pasien kemudian tidak melakukan pemeriksaan lanjutan pada ahli kandungan.
Kisah pilu pasien ini viral di media sosial setelah dibagikan pengguna TikTok @channamix.kapsul pada, Senin (11/1/2021).
Baca juga: Hari Ini Jokowi Divaksin Covid-19, Ini Efek Dirasakan Ridwan Kamil Setelah 2 Kali Disuntik Sinovac
Baca juga: Daftar Zona Merah Jatim Hari Ini Rabu 13 Januari 2021: Kediri, Mojokerto, Nganjuk & PSBB Malang Raya
Baca juga: Sukses Jadi Aldebaran, Ternyata Arya Saloka Larang Istri Buat Syuting: Tugas Lelaki Mencari Duit
Baca juga: TERUNGKAP Sosok Sebenarnya MYD, Pria Dalam Video Asusila Gisella Anastasia, Bukan Orang Sembarang
Dalam profilnya @channamix.kapsul merupakan akun dokter spesialis kebidanan dan kandungan.
Pada kesempatan itu pula, pengguna akun menjelaskan agar tidak seratus persen yakin dengan hasil test pack tanpa melakukan pemeriksaan pada yang ahlinya.
Dalam keterangan yang ditulis @channamix.kapsul, lebih baik melakukan test pada orang yang ahli di bagian kandungan, daripada berasumsi sendiri.
Pada video yang dibagikan, channamix.kapsul turut menerangkan ketika pasien datang ke klinik dan mengaku hamil sembilan bulan.
"Seorang pasien datang ke klinik mengaku hamil 9 bulan.
"Pasien bertanya, 'dok berapa hari lagi kira-kira saya melahirkan'
"Ternyata saat dilakukan USG. bukan janin yang terlihat.
Melainkan dokter menemukan ada 3 kista berukuran besar di dalam perut pasien.
"Pasien mengaku pernah tespack positif dan sangat yakin perutnya membesar karena ia sedang hamil dan sejak itu belum pernah USG.
"Test pack bukanlah tanda pasti hamil.
Jadi segeralah pergi ke dokter jika anda merasa hamil agar bisa dipastikan dan tidak terjadi hal seperti ini," demikian tulis akun TikTok @channamix.kapsul.
Baca juga: Patah Hati Ceweknya Ditikung Teman, Edi Lampiaskan Nafsu kepada 7 Pelajar SMA, Masa Lalunya Kelam
Sulit untuk dipercaya, bahwa dalam kandungannya ada tiga kista yang sudah sangat besar.
Setelah dilakukan scan, yang terlihat bukan gambar bayi, melainkan tiga kista yang cukup besar dalam perut pasien.
Berikut cuplikan video-nya:
Mengutip dari health.kompas.com artikel 'Kenali Berbagai Penyebab Kista di Rahim' ada beberapa penyebab kista pada rahim.
Kista bisa terbentuk di indung telur yang berada di setiap sisi rahim.
Kista adalah pembengkakan jaringan tubuh, yang di bagian dalamnya terdapat kantong berisi cairan.
Banyak wanita memiliki kista di rahimnya tanpa gejala dan bisa hilang dengan sendirinya dalam hitungan bulan.
Namun, ada kalanya kista pecah dan menimbulkan gejala komplikasi serius.
Terdapat beberapa penyebab kista di rahim, di antaranya:
- Faktor hormonal
Menurut Women's Health, penyakit kista dapat disebabkan oleh faktor hormonal.
Jenis kista yang biasanya berkembang karena perubahan hormon adalah kista fungsional yang muncul sebagai bagian dari siklus menstruasi.
Indung telur atau ovarium secara alami membentuk struktur mirip kista yang disebut folikel setiap bulan.
Folikel ini bertugas memproduksi hormon estrogen dan progesteron, serta melepaskan sel telur saat wanita berovulasi.
Apabila folikel terus tumbuh di luar siklus bulanan, terbentuklah kista fungsional.
Kista fungsional biasanya tidak berbahaya, jarang menimbulkan rasa sakit, dan bisa sembuh dengan sendirinya dalam tiga siklus menstruasi.
- Efek samping obat terapi kesuburan
Penggunaan obat tertentu yang memengaruhi perubahan hormon juga bisa memicu kista di rahim.
Salah satunya, efek penggunaan obat untuk terapi kesuburan yang membantu wanita berovulasi.
Kendati penggunaan obat tertentu memiliki efek samping memicu kista, para wanita tidak perlu khawatir.
Konsultasikan dengan dokter terkait perawatan yang tepat untuk meminimalkan efek samping tersebut.
- Endometriosis
Endometriosis adalah munculnya jaringan selaput lendir rahim di luar rongga rahim atau uterus.
Wanita yang memiliki endometriosis lebih rentan mengalami kista di indung telurnya.
Kondisi ini disebut endometrioma. Jaringan endometriosis bisa menempel pada indung telur dan tumbuh membesar.
Jenis kista ini biasanya menimbulkan gejala nyeri, terutama saat berhubungan seks dan selama menstruasi.
- Kehamilan
Penyebab kista di rahim juga bisa karena kehamilan.
Terkadang, kista terbentuk saat wanita berovulasi dan kista tersebut tetap berada di indung telur selama wanita mengandung.
Berkembangnya kista di awal kehamilan bertujuan untuk mendukung kehamilan sampai plasenta terbentuk.
Namun, pada beberapa kasus, kista menetap di indung telur yang menempel di rahim dan perlu dioperasi.
- Infeksi panggul
Penyakit kista juga bisa disebabkan infeksi panggul yang tidak mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Infeksi dari panggul dapat menyebar ke indung telur sampai ke tuba falopi dan memicu kista.
Wanita bisa mengetahui dirinya memiliki kista di rahim atau indung telur lewat pemeriksaan panggul.
Untuk itu, setiap wanita penting melakukan pemeriksaan panggul rutin secara berkala.
Selain itu, kenali beberapa ciri-ciri ada kista di rahim yang biasanya kerap diabaikan.
- Nyeri panggul atau sakit perut di bagian bawah tempat kista di rahim tumbuh
- Perut begah dan terasa penuh
- Kembung
Segera ke dokter apabila sakit perut atau nyeri panggul terasa parah, nyeri disertai demam, dan muntah.
Kondisi tersebut bisa jadi gejala kista membesar dan menyebabkan ovarium bergeser atau kista pecah.