Arie Untung Syok Ziarah ke Makam Syekh Ali Jaber, Presenter Ini Terpana Saat Temukan Hal Tak Biasa

Penulis: Ratih Fardiyah
Editor: Adrianus Adhi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Arie Untung terpana saat ziarah ke makam Syekh Ali Jaber

Syekh Ali Jaber lahir dan tumbuh besar di Madinah.

Ia menamatkan studi ibtidaiyah (sekolah dasar) pada 1989 kemudian melanjutkan studi Tsanawiyah (tamat 1992) dan Aliyah (1995).

Anak pertama dari 12 bersaudara itu telah menjadi penghafal Alquran sejak muda.

Pada usia sebelas tahun, ia telah hafal 30 juz Al-Quran.

Dilansir dari artikel “Mengenal Syekh Ali Jaber Lebih Dekat” sebagaimana diunggah syekhalijaber.com, sejak usia 13 tahun dia sudah menjadi imam di sejumlah masjid Madinah.

Teruskan perjuangan ayah sebagai pendakwah

Ayah dari Syekh Ali Jaber dikenal sangat keras dalam mendidik agama anak-anaknya.

Ia ingin agar perjuangannya menyiarkan Islam diteruskan oleh Ali Jaber sebagai anak pertama.

Meski pada awalnya apa yang ia jalani adalah keinginan sang ayah, lama-kelamaan ia menyadari itu sebagai kebutuhannya sendiri.

Ali Jaber kemudian giat memperdalam ilmu agama dari berbagai guru.

Di antara guru-guru agamanya adalah Ketua Majelis Tahfidz Masjid Nabawi Syekh Muhammad Ramadhan, Ketua Pengurus Makam Rasulullah Syekh Said Adam, dan Ulama Pakar Alquran di Madinah, Syekh Abdurrahman Kholil.

Berdakwah ke Indonesia

Pada 2008, Syekh Ali Jaber pindah ke Indonesia dan menjadi guru tahfidz Alquran di asjid Agung Al-Muttaqin, Cakranegara, Lombok.

Ia juga menjadi imam salat dan khatib.

Di Lombok pulalah, Ali Jaber bertemu dengan sang istri, Ummi Nadia yang merupakan wanita asli Lombok.

Halaman
1234

Berita Terkini