Berita Malang Hari Ini

Antisipasi Kasus Cabai Rawit Dicat, Ini yang Dilakukan Tim Satgas Pangan Polresta Malang Kota

Penulis: Kukuh Kurniawan
Editor: isy
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kasatreskrim Polresta Malang Kota, Kompol Tinton Yudha Riambodo.

Berita Malang Hari Ini
Reporter: Kukuh Kurniawan

SURYAMALANG.COM, MALANG - Harga cabai rawit yang semakin tinggi, membuat beberapa orang melakukan aksi kecurangan.

Seperti pada Selasa (29/12/2020), petugas Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kabupaten Banyumas menemukan cabai rawit yang dicat merah di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Diketahui pelaku petani yang mengecat cabai rawit tersebut, telah ditangkap dan diamankan di Polres Temanggung.

Lalu yang terbaru, munculnya sebuah video viral yang terjadi di wilayah Banyuwangi, Jawa Timur.

Video itu memperlihatkan cabai yang sedang ditumis mengeluarkan cairan warna oranye kemerahan.

Semakin lama, cairan itu terlihat semakin mengental.

Diduga cabai yang ditumis oleh pembuat video tersebut, telah dicat oleh seseorang.

Mendengar adanya video viral cabai rawit dicat tersebut, Satreskrim Polresta Malang Kota langsung bergerak.

"Hingga saat ini, di Kota Malang belum ada indikasi (cabai dicat) itu. Tetapi kami tetap antisipasi terkait masalah tersebut. Satgas Pangan Polresta Malang Kota telah bergerak dan memantau di seluruh pasar," ujar Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Tinton Yudha Riambodo kepada TribunJatim.com, Senin (22/3/2021).

Ia menjelaskan apabila tim Satgas Pangan Polresta Malang Kota menemukan adanya cabai dicat, pihaknya akan langsung berkoordinasi dengan Badan Pengawas Obat Dan Makanan (BPOM).

"Kalau memang ditemukan, kami akan koordinasi dengan BPOM. Karena kaitannya dengan kelayakan makanan," tambahnya.

Dirinya juga mengungkapkan, pihak kepolisian tidak bisa serta merta langsung mengenakan pasal pidana, jika ditemukan adanya kasus cabai yang dicat.

"Kami masih belum bisa menjelaskan lebih lanjut (terkait pasal pidana). Karena untuk pasal yang tepat, perlu dikoordinasikan lebih lanjut," pungkasnya.

Berita Terkini