Disebutkan pengantin wanita 'lega' dan akhirnya mereka bisa menyelesaikan upacara pernikahan tanpa kejutan besar lainnya.
Baca juga: Berita Malang Populer Kamis 8 April 2021: Prediksi Kenaikan PBB & Izin Reklame di Monumen Pesawat
- Kasus serupa
Sebelumnya, kasus serupa juga terjadi di China saat seorang anak laki-laki bertemu orangtua kandung setelah hilang sejak 32 tahun lalu.
Anak laki-laki itu adalah Mao Yin dan baru berusia dua tahun ketika ia menghilang di Xian, ibukota provinsi Shaanxi, pada tahun 1988.
Melansir SCMP, Mao Yin dijual kepada keluarga lain yang membesarkannya sebagai putra mereka sendiri.
Mao Yin kemudian berganti nama menjadi Gu Ningning, nama yang diberikan oleh orang tua angkatnya.
Mao Yin memiliki bisnis dekorasi rumah dan sempat mengenyam bangku kuliah.
Mao Yin dilacak pada awal Mei oleh polisi Xian yang menggunakan teknologi pengenalan wajah untuk menganalisis foto-foto lama bocah itu.
Identitasnya kemudian dikonfirmasi menggunakan tes DNA.
Setelah yakin dengan identitas asli anak itu, polisi kemudian memberitahu Li Jingzhi dan Mao Zhenjing, orangtua kandung Gu Ningning.
Ketika polisi memberi tahu Li pada Hari Ibu bahwa putranya telah ditemukan, dia menangis.
"Ini adalah hadiah terbaik yang pernah saya dapatkan pada Hari Ibu,” katanya dikutip dari TribunJogja.com 'Kisah Anak Hilang Bertemu Keluarga Setelah 32 Tahun, Ahli Gunakan Teknologi Ini untuk Memastikan'.
Dalam konferensi itu, pasangan tersebut menangis sembari memeluk sang putra.
Gu juga berjanji akan segera tinggal bersama orangtua kandung secepatnya.
Pada tahun 1988, Gu hilang di dekat Hotel Jinling di Xian setelah ayahnya meninggalkan dirinya sendiri selama beberapa menit untuk mengambil air.
Kesedihan itu terpatri dalam benak orangtua Gu. Selama 32 tahun, mereka berupaya untuk terus mencari Gu ke seluruh daerah. Bahkan, Li sempat mendistribukan 100 ribu flyer yang menunjukkan anaknya hilang.