100 Tahun Soeharto, Tommy Soeharto Ingatkan Pidato Terakhir: Mari Diterima dengan Ikhlas

Penulis: Bebet Hidayat
Editor: Bebet Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

H. Hutomo Mandala Putra, SH alias Tommy Soeharto

Himpunan Masyarakat Soehartonesia (HMS Indonesia) misalnya, mereka akan mengadakan pertunjukan wayang kulit virtual malam ini.

“Acara ini untuk mengenang jasa besar dan pengabdian Pak Harto di negeri ini,” kata Ketua Himpunan Masyarakat Soehartonesia (HMS Indonesia) Giyanto Hadiprayitno, melalui rilisnya kepada media, Minggu (6/6/2021).

Pertunjukkan ini bakal menghadirkan dalang milenial Ki Putut Puji Agus Senno asal Magetan, Jawa Timur.

Sedangkan lakon yang diangkat adalah cerita Pandu Swargo.

Pandu Swargo bercerita tentang perjuangan Bima, salah satu anak dari Pandawa, yang berjuang memohon kepada sang Pencipta untuk mengampuni dan mengangkat derajat orangtuanya yang telah meninggal.

Sebaliknya, bakti seorang anak soleh yang berdoa untuk memintakan ampun bagi dosa orangtua, ternyata mampu menghentikan siksa di alam kematian.

Kisah Pandu Swargo menunjukkan ikatan batin yang kuat antara ayah dan anak. Perjuangan seorang ayah tidak kalah mulia dengan perjuangan ibu.

“Harapan kita masyarakat dapat turut mengenang keagungan dan jasa besar HM Soeharto dalam membangun NKRI serta mengambil hikmah dari cerita pertunjukan wayang kulit ini,” kata Giyanto.

Baca juga: Sosok Tito Hamzah Pemain Muda Arema FC yang Cetak Gol Saat Lawan Rans FC, Singgung Doa Orangtua

Pertunjukan seni budaya wayang kulit ini diadakan secara virtual pada Selasa(08/06), mulai pukul 20.00 WIB dari Pendopo Purwodadi, Magetan dengan menerapkan protokol kesehatan.

Sang Jenderal Besar

HM Soeharto merupakan presiden pertama yang berasal dari kalangan tentara, tepatnya TNI Angkatan Darat.

Diketahui, ia adalah satu di antara prajurit yang mendapat penghargaan pangkat tertinggi dalam sejarah TNI, yakni Jenderal Besar TNI.

Sebutan lainnya mendapat tanda bintang lima di pundak atau jenderal bintang lima.

Dalam sejarah TNI, terdapat tiga perwira yang menyandang tanda kehormatan tersebut.

Ketiganya yakni Jenderal Besar Soedirman, Jenderal Besar AH Nasution.

Halaman
1234

Berita Terkini