Kemudian ditambahkan dari pendataan melalui DPRD Kota Malang sekitar 12.023 warga yang menjadi sasaran.
Sedangkan untuk Bantuan Sosial Tunai (BST) yang merupakan program dari pemerintah pusat sekitar 14.644 orang. Sehingt totalnya ada 52.008 warga Kota Malang yang bakal menerima bantuan sosial.
"Pendataan masuk pada kategori yang dulu. Jadi kita sudah ada datanya pada 2020 kemarin yang sudah kita sasar lagi. Mungkin ada tambahan lagi," ucapnya.
Melalui bansos ini, warga yang terdampak Covid-19 akan mendapatkan bantuan sebesar Rp 300.000 per bulan.
Begitu juga BST dari pemerintah pusat juga Rp 300.000 per bulan yang diberikan dalam dua bulan sekaligus. Sehingga totalnya Rp 600.00.
"Untuk warga penerima bansos ini kita validasi lagi agar tepat sasaran. Makannya ini masih dalam proses pendataan," ucapnya.
Sementara itu, M Udin, salah satu sopir Mikrolet AJG (Arjosari Janti Gadang) bersyukur apabila rencana pemberian bansos kepada sopir mikrolet.
Menurutnya, bantuan ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah saat pandemi yang belum tahu kapan selesainya.
"Kalau memang beneran ada bansos kami dan teman-teman sopir lain pasti senang. Karena tahun lalu kami juga telah mendapatkan bansos."
"Apalagi kondisi Mikrolet saat ini sepi. Dan kami sangat mengharapkan itu untuk kebutuhan makan sehari-hari," tandasnya.