Berita Arema Hari Ini

Jelang Derbi Jatim Arema FC Vs Persela, Eduardo Almeida Bicara Rotasi Pemain dan Komentar Aremania

Editor: Eko Darmoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih Arema FC Eduardo Almeida dan para pemain bersiap menghadapi PSIS Semarang, Minggu (25/9/2021)

SURYAMALANG.COM - Derbi Jatim antara Arema FC vs Persela Lamongan akan tersaji di pekan keenam BRI Liga 1 2021, Minggu (3/10/2021).

Jelang laga melawan Laskar Joko Tingkir, pelatih Arema FC Eduardo Almeida tak mau dipusingkan rotasi saat jadwal Arema padat.

Pelatih berkebangsaan Portugal itu percaya pada komposisi terbaik timnya untuk laga lawan Persela Lamongan.

Jadwal padat itu terjadi antara Pekan 4, Pekan 5, dan Pekan 6 di Seri 1, di mana cuma ada dua hari saja untuk recovery pemain.

Praktis, salah satu solusi bagi pelatih klub kontestan Liga 1 2021-2022 adalah dengan melakukan rotasi pemain.

Almeida sendiri tak banyak mengubah komposisi pemain yang diturunkan dari pekan ke pekan, di mana perubahan lebih sering dibuat di lini depan.

Hanya saja, saat menghadapi Persela ini Arema harus kehilangan tiga pemain yang bergabung dengan Timnas Indonesia, yakni Johan Ahmat Farizi, Dedik Setiawan, dan Kushedya Hari Yudo.

Pemain Arema FC Dedik Setiawan, Kushedya Hari, dan John Ahmat Farizi dipanggil Timnas Indonesia. (Instagram/aremafcofficial)

"Di pertandingan melawan Persipura kami melakukan pergantian lima pemain, karena kami tidak bisa melakukan lebih dari itu."

"Untuk laga selanjutnya akan kami pikirkan nanti," kata Eduardo Almeida dikutip SURYAMALANG.COM dari wearemania.net.

Soal rotasi pemain ini, Eduardo Almeida menganggap lucu, karena menimbulkan situasi serba salah di mata para pendukung Singo Edan, Aremania dan Aremanita.

Namun demikian, pelatih asal Portugal itu lebih percaya dengan langkah yang diambilnya bersama komponen tim.

Situasi serba salah itu bakal menimpanya ketika hasil akhir yang didapat Arema bukanlah kemenangan.

Menurutnya, ketika Arema menang, sekecil apapun hal yang tidak cocok dengan suporter tak akan dibesar-besarkan.

"Soal rotasi ini kadang sangat lucu. Jika kami merotasi pemain dan tim tidak menang, pasti dibilang ‘Kenapa merotasi?’."

""Tapi ketika kami tidak melakukan rotasi dan tim bisa menang, maka dibilang ‘Seharusnya ada rotasi’,” imbuh pelatih berusia 43 tahun itu.

Halaman
12

Berita Terkini