Berita Malang Hari Ini

Teknik Kimia ITN Latih Warga Desa Panggungrejo Malang Bikin Briket dari Limbah Jeruk dan Tebu

Penulis: Sylvianita Widyawati
Editor: isy
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kegiatan pelatihan pada masyarakat pemanfaatkan limbah jeruk, kulit jeruk, dan ampas tebu, oleh Teknik Kimia ITN Malang di Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Minggu (3/10/2021).

Berita Malang Hari Ini
Reporter: Sylvianita Widyawati
Editor: Irwan Sy (ISY)

SURYAMALANG.COM | MALANG - Teknik Kimia ITN Malang menjalankan Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) di Balai Desa Panggungrejo, Gondanglegi, Kabupaten Malang, Minggu (3/10/2021).

Mereka memberikan pelatihan pembuatan pupuk organik cair (POC) dan pembuatan briket/arang memanfaatkan limbah yang ada.

POC dibuat limbah jeruk.

Sedang briket dari limbah kulit jeruk atau kulit ampas tebu.

PHP2D merupakan implementasi Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Belmawa Ditjen Dikti Kemendikbud Tahun 2021.

Menurut Ketua Tim PHP2D Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia ITN Malang, Zabilla Wulandayani, pemanfaatan limbah itu menyesuaikan dengan komoditas yang ada di desa itu.

"Pasalnya Desa Panggungrejo merupakan penghasil buah jeruk dan tanaman tebu," jelas Zabilla, Senin (4/10/2021).

POC bisa dimanfaatkan sebagai pengganti pupuk kimia bagi tanaman sayuran.

Sedangkan bio briket dari kulit jeruk atau ampas tebu sebagai energi alternatif yang tidak menghasilkan polusi udara dalam pemanfaatannya (pembakaran).

Menurut Billa, panggilan akrabnya, batang tebu selain dibawa ke pabrik gula, juga diambil sarinya untuk minuman.

"Sisa ampas tebu ini biasanya hanya dibakar begitu saja," tambahnya. Maka daripada hanya dibakar, maka bisa dimanfaatkan untuk briket. "Teknologi ini yang kami coba kenalkan ke warga. Kami kombinasi dengan kulit jeruk, atau bisa juga diganti dengan sekam padi,” lanjutnya.

Kegiatan ini mendapat dukungan institusi.

Wakil Rektor III Ir Fourry Handoko ST SS MT PhD IPU didampingi Wakil Dekan III FTI Drs Sumanto MSi mengunjungi kegiatan PHP2D ini.

Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan itu juga dilihatnya sudah siap.

“Programnya bagus. Kami lihat yang dihasilkan juga real produk. Semoga hal ini bisa memberi dukungan sebagai salah satu upaya  peningkatan ekonomi desa,” tambah Fourry.

Untuk meratakan peserta dari 17 RT di Desa Panggungrejo, maka tiap RT mengirimkan dua orang delegasi.

Setelah itu, perwakilan diharapkan mendeseminasikan ke masing-masing RT-nya.

Berita Terkini