Sedangkan untuk gula pasir 0,5 kg bisa ditukar dengan 925 poin. Serta minyak goreng 500 ml setara dengan 500 poin.
“Dengan mekanisme itu, animo warga cukup antusias. Pada tahap pre-launching ini saja ada sekitar 50 warga yang mendaftar menjadi nasabah. Harapannya, kegiatan ini bisa terus berlanjut dan bisa dikembangkan,” terangnya.
Selanjutnya, sampah anorganik yang telah diperoleh tersebut akan diolah menjadi kerajinan daur ulang.
Sedangkan sampah organik bisa diolah untuk budidaya larva, urban farming dan sebagainya.
Hal tersebut diharapkan dapat membuka lapangan kerja, serta ke depan proses pencatatan buku nasabah akan di lakukan dengan aplikasi android.
"Upaya ini yang harus dimulai dari lingkungan, sebagai hulu produksi sampah. Ini tentu sangat membantu capaian target kebijakan strategis daerah untuk pengurangan sampah," tandasnya.