Ali Rifki menambahkan, filosofi yang sama berlaku ketika pihaknya menyodorkan nama pemain incaran kepada pelatih asal Portugal itu.
Sekalipun dia pemain dengan nama besar, jika tak masuk skema bermainnya maka tak akan didatangkan.
"Semua yang kita kenalkan semuanya punya nama besar di mata kami, tapi belum tentu di hadapan pelatih," kata Ali Rifki dikutip SURYAMALANG.COM dari wearemania.net.
Ali Rifki menambahkan, Eduardo Almeida lebih suka pemain yang mau bekerja keras tanpa peduli statusnya sebagai pemain bintang.
Justru itu yang akan membuatnya bisa masuk sebagai pemain starter Singo Edan.
Tanpa kerja keras, dalam latihan tentunya, maka si pemain sulit menembus skuad inti Arema.
Apalagi Eduardo Almeida terkenal selalu memainkan pemain hanya yang benar-benar siap tampil 100 persen.
"Kata pelatih, meskipun dia pemain bintang, di hadapan pelatih yang dibutuhkan adalah mau kerja keras, bukan karena nama besar atau bagaimana," pungkasnya.
Ikuti berita Arema hari ini, berita Arema dan berita Arema populer lainnya.