Idul Adha 2022 Versi Pemerintah, NU dan Muhammadiyah, Ini Hasil Sidang Isbat

Penulis: Sarah Elnyora
Editor: Eko Darmoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi hewan kurban dalam berita Idul Adha 2022 versi pemerintah, NU dan Muhammadiyah

SURYAMALANG.COM, MALANG - Penentuan Idul Adha 2022 versi pemerintah, NU dan Muhammadiyah telah dirilis oleh semua pihak. 

Berdasarkan hasil keputusan tersebut, pemerintah dan Nahdlatul Ulama (NU) menyelenggarakan Idul Adha 2022 di tanggal sama. 

Sementara, Muhammadiyah memutuskan untuk menyelenggarakan Idul Adha 2022 sehari lebih cepat.

Agar lebih mudah memahami, simak rangkuman penentuan Idul Adha 2022 versi pemerintah, NU dan Muhammadiyah di bawah ini. 

1. Idul Adha 2022 versi pemerintah

Konferensi pers pemaparan hasil Sidang Isbat penentuan awal Dzulhijjah Rabu (29/6/2022) (YouTube Kemenag RI)

Pemerintah menetapkan Hari Raya Idul Adha 2022 jatuh pada tanggal 10 Juli 2022. 

Penetapan tersebut berdasarkan hasil sidang isbat Idul Adha 2022 yang berlangsung pada Rabu (29/6/2022).

Dirangkum dari laman resmi Kementerian Agama (Kemenag), Kemenag menetapkan 1 Zulhijah 1443 Hijriyah jatuh pada Jumat, 1 Juli 2022.

Dengan ditetapkannya awal Zulhijah ini, maka Hari Raya Idul Adha 1443 H jatuh pada Minggu, 10 Juli 2022.

Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi mengatakan, keputusan itu didasarkan dari pantau hilal di 86 titik seluruh wilayah Indonesia, kemudian dilanjutkan dengan rapat sidang isbat. 

"Dari 34 provinsi yang telah kita tempatkan pemantau hilal, tidak ada satu pun dari mereka yang menyaksikan hilal," jelasnya dikutip dari Kontan.co.

2. Idul Adha 2022 versi NU 

Perayaan Idul Adha 2022 atau 10 Dzulhijjah 1443 H versi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sama dengan pemerintah.

Hal itu sesuai pengumuman yang dirilis jika penetapan Hari Raya Idul Adha 2022 jatuh pada Minggu, 10 Juli 2022.

Penetapan 10 Dzulhijjah 1443 H versi PBNU ini disampaikan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas dalam konferensi pers pada Rabu (29/6/2022) kemarin.

Mengutip Tribunnews 'Idul Adha 2022 Versi NU dan Muhammadiyah Berbeda'.

3. Idul Adha 2022 versi Muhammadiyah  

Berbeda dengan NU dan Pemerintah, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah sudah lebih dulu menetapkan Hari Raya Idul Adha 2022 akan jatuh pada Sabtu, 9 Juli 2022.

Penetapan Muhammadiyah tertuang dalam Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1443 H.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, perbedaan penetapan Hari Raya Idul Adha memang kerap terjadi dan bukan menjadi hal baru lagi.

Terlebih, perbedaan penetapan Hari Raya Idul Adha pada tahun ini sudah diprediksi oleh peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Untuk itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun memberi imbauan terkait perbedaan penetapan Hari Raya Idul Adha 2022.

  • Aturan Salat Idul Adha dan Kurban 2022

Mengutip keterangan resmi di website Kementerian Agama (Kemenag), Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menerbitkan panduan penyelenggaraan Salat Hari Raya Idul Adha. 

Selain itu sejumlah aturan pelaksanaan Kurban Tahun 1443 Hijriah/2022 Masehi juga telah ditetapkan. 

Aturan tata cara ini diterbitkan dalam rangka memberikan rasa aman kepada umat Islam di tengah wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak.

“Ini panduan bagi masyarakat dalam menyelenggarakan Salat Hari Raya Idul Adha"

"Dengan memperhatikan protokol kesehatan dan melaksanakan ibadah kurban dengan memperhatikan kesehatan hewan kurban sebagai upaya menjaga kesehatan masyarakat,” pesan Menag Yaqut, Sabtu (25/6/2022) mengutip Kontan.co.

Aturan ini antara lain mengatur tentang pelaksanaan protokol kesehatan saat salat hari raya Idul Adha. 

Selain itu ada juga aturan terkait pelaksanaan kurban, takbiran, khutbah Idul Adha.

Terakhir ditetapkan pula ketentuan syariat berkurban, hingga teknis penyembelihan, pengulitan, pencacahan, pengemasan, dan pendistribusian daging kurban.

“Bagi umat Islam, menyembelih hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha hukumnya sunnah muakkadah"

"Namun demikian, umat Islam diimbau untuk tidak memaksakan diri berkurban pada masa wabah PMK,” pesan Menag.

Menag mengimbau umat Islam untuk membeli hewan kurban yang sehat dan tidak cacat sesuai dengan kriteria, serta menjaganya agar tetap dalam keadaan sehat hingga hari penyembelihan.

Bagi umat Islam yang berniat berkurban dan berada di daerah wabah atau terluar dan daerah terduga PMK, Menag mengimbau untuk melakukan penyembelihan di Rumah Potong Hewan (RPH).

“Atau, menitipkan pembelian, penyembelihan, dan pendistribusian hewan kurban kepada Badan Amil Zakat, Lembaga Amil Zakat, atau lembaga lainnya yang memenuhi syarat,” tandasnya.

Ikuti berita Idul Adha 2022 lainnya. 

Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com 

(Kontan.co|Virdita Ratriani|Adi Wikanto/Tribunnews|Inza Maliana)

 

 

Berita Terkini