SURYAMALANG.COM|BLITAR - Balita perempuan berusia tiga tahun di Kabupaten Blitar diduga menjadi korban tindak kekerasan.
Di mulutnya, ditemukan luka robek dan bekas darah yang sudah mengering. Hal ini diketahui pertama kali oleh neneknya dan warga.
Belum diketahui siapa pelakunya, namun saat diketahui terluka itu, korban sudah tak tingggal bersama orangtuanya lagi.
Ia sudah enam hari diasuh oleh sepasang suami istri, yang tak lain tetangganya sendiri.
Sebab, ibunya baru saja berangkat ke tempat penampungan untuk persiapan bekerja ke luar negeri. Sedang, bapaknya, tidak diketahui keberadaannya.
Dikabarkan, kedua orangtuangnya sudah berpisah namun belum jelas apakah sudah bercerai atau pisah ranjang.
Balita malang itu berinisial Rza, warga Desa Pasirharjo, Kecamatan Talun.
Tidak terima lantaran cucunya mendapat perlakuan seperti itu, neneknya melapor ke PPA Polres Blitar.
"Iya, anak ini kasihan karena mengalami luka yang serius di bibirnya sehingga harus kita sembuhkan dulu dan kini sedang dirawat di rumah sakit (RSUD Ngudi Waluya, Wlingi)," kata AKP Tika Pusvita Sari, Kasat Reskrim Polres Blitar, Jumat (2/8/2022).
Peristiwa ini diketahui nenek korban ketika membawa korban ke Posyandu untuk menjalani imunasi.
Namun, betapa kagetnya neneknya itu, saat membawa cucunya ke posyandu yang ada di kampungnya, ia melihat cucunya kesakitan.
Sejumlah warga yang berada di posyandu itu juga heran karena korban tampak kesakitan akibat luka robek pada mulutnya.
Mereka juga menemukan bekas darah yang keluar meski sudah mengering.
"Namun, neneknya tidak tahu karena sudah tak serumah dengannya. Kabarnya, ia sudah enam hari ini, diasuh orang lain (tetangganya)," ungkapnya.
Karena curiga dengan luka yang diderita korban, neneknya berinisitf untuk membawanya ke bidan desa.
Namun, oleh bidan desa disarankan agar dibawa ke puskemas saja, agar lebih jelas penyebab luka di mulut korban.
Dari cek medis di Puskemas Talun itu akhirnya diketahui kalau luka korban yang ada di bibirnya itu akibat terkena benda tumpul atau dugaan kekerasan.
Akhirnya, pada Kamis (1/8/2022) kemarin, neneknya melapor ke Polres Blitar.
"Ia sudah mengadu ke sini namun tak langsung kami tangani karena kami lebih dulu mengutamakan agar sakit korban, yang terluka pada mulutnya itu sembuh dulu. Dan, rencananya hari ini (Jumat (2/8/2022), neneknya itu kami minta keterangan karena yang tahu pertama kali," ungkapnya.
Dari kasus itu, akhirnya muncul banyak dugaan yang mengarah ke tetangganya itu atau, yang mengasuhnya. Yakni, Tf (40) dan istrinya Nh (35).
Sebab, korban sudah enam hari ini diasuh dan tinggal serumah dengan sepasang suami istri itu, yang rumahnya dekat dengan rumah nenek korban.
Sebab, ibunya berinisial Na (30), baru berangkat bekerja ke luar negeri. Dan saat ini belum diketahui apakah sudah mendengar kabar tentang apa yang dialami anaknya itu atau belum.
"Saat ini ibunya masih berada di penampungan di Malang, untuk persiapan bekerja ke luar negeri," paparnya.
Rza memang sengaja dititipkan oleh pasangan suami istri tersebut. Pasangan suami istri ini merasa kasihan dengan keadaan korban, karena akan ditinggal ibu kandungnya ke liar negeri.
Sebelum ibunya berangkat untuk mengadukan nasib ke luar neger, sepasang suami istri sepakat akan membesarkan korban.
"Sudah ada kesepakatan dengan ibunya karena merasa kasihan," ujarnya.
Pihak kepolisian Polres Bltar akan segera menindaklanjuti laporan dugaan kekerasan terhadap anak tersebut dan memanggil sejumlah saksi untuk dimintai keterangan.
Belum diketahui secara pasti apakah luka tersebut disebabkan karena terjatuh atau karena kekerasan.
"Kami akan memanggil semuanya, untuk dimintai keterangan, siapa yang jadi penyebab luka korban itu. Sebab, korban yang seusia segitu, selain belum lancar ngomongnya sehingga belum bisa diajak ngobrol, juga khawatir malah kian trauma," pungkas Tika.(fiq)