Berita Batu Hari Ini

Joko Gendang, Si Penabuh, Pembuat dan Tukang Servis Gendang di Kota Batu Generasi Penjaga Budaya

Penulis: Benni Indo
Editor: Dyan Rekohadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Joko Warsito dan gendang andalannya. Ia merupakan pengrajin gendang generasi ketiga dari keluarganya asal Kota Batu. Upayanya menjaga dan melestarikan budaya dilakukan melalui gendang yang ia buat. 

"Selain memperbaiki dan membuat gendang, saya juga mendirikan paguyuban jaranan bernama Turonggo Mulyo," katanya.

Siapapun bisa memesan pertunjukan jaranan melalui Turonggo Mulyo.

Tarifnya mulai Rp 7 juta. Pun, bisa dilakukan negosiasi harga jika memang diperlukan.

Anggota di Turonggo Mulyo ini mencapai 45 orang.

Capaian yang telah diraih Joko saat ini bukan didapat tanpa kerja keras.

Ada perjuangan panjang yang ia lalui hingga sampai seperti saat ini.

Ia yang awalnya tidak tahu menahu tentang pemasaran gendang hingga harus menghadapi pandemi Covid-19.

"Saat pandemi, itu luar biasa sekali turunnya. Kondisinya betul-betul sepi. Tanggapan tidak ada, permintaan servis pun juga tidak ada," terangnya.

Ketika semuanya menjadi sepi, Joko kembali bercocok tanam.

Hal itu ia lakukan demi mempertahankan perekonomian keluarga. Ia juga sesekali membuat pesanan konsumen.

Ketika pandemi sudah melandai lagi, kegiatan kebudayaan pun mulai bergeliat.

Kondisi mulai membaik seperti sedia kala. Usahanya kembali bergairah.

"Namun saya tidak lupa akan tujuan melestarikan budaya ini. Siapapun yang datang ke sini dan belajar main gendang akan saya terima," ujarnya.

Ia sangat terbuka kepada siapapun yang ingin belajar.

Orang-orang yang datang dan belajar main gendang di rumahnya diajari tanpa dipungut biaya.

Halaman
1234

Berita Terkini