Berita Malang Hari Ini

Pandemi Mereda, Pengrajin Keripik Tempe Sanan Mulai Banjir Pesanan

Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah
Editor: rahadian bagus priambodo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Muhammad Hidayat Wicaksono, pengusaha keripik tempe Melati di Sanan Kota Malang yang kini mulai kebanjiran pesanan.

Melihat kondisi dan situasi saat itu, Hidayat hanya bisa pasrah. 

Beberapa keripik tempe yang dia produksi sebelumnya, kembali dia musnahkan untuk dijadikan sebagai bahan bakar menggoreng tempe.

Sedangkan sisanya ditimbun, sembari berharap pandemi Covid-19 usai dan pemerintah mencabut aturan pembatasan.

"Kami kan mengandalkan kunjungan wisata sama permintaan. Kalau gak ada keduanya, kami ya tidak bisa produksi. Sedangkan saya gak tega melihat enam karyawan saya yang tidak bisa bekerja," ungkapnya.

Meski saat ini pandemi mulai mereda, masih ada beberapa kendala yang masih dialami para pengrajin keripik tempe di Sanan.

Salah satunya ialah tidak stabilnya harga kedelai dan harga minyak goreng yang sempat naik turun.

Hal ini berdampak kepada proses produksi, yang berimbas kepada kenaikan harga tempe.

"Karena harga mengalami kenaikan, harga keripik tempe juga ikut naik. Itu cara yang bisa kami lakukan agar bisa survive sampai saat ini," ucapnya.

Hidayat juga berharap kepada pemerintah Kota Malang agar turut bersumbangsih dalam menstabilkan harga kedelai di pasaran.

Serta lebih masif dalam menggalakkan promosi wisata untuk mengundang wisatawan agar datang ke Malang Raya.

"Saat ini saya meyakini, kalau rezeki sudah pasti ada yang mengatur. Kita pasti dikasih jatah. Dan yang paling penting kita harus terus berusaha dan berdoa," tandasnya.

Berita Terkini