SURYAMALANG.COM, MALANG - Berikut ini informasi terkait kondisi korban erupsi Gunung Semeru, yang terjadi pada Minggu (4/12/2022).
Korban erupsi Gunung Semeru di peristiwa yang terjadi sejak pukul 03.00 WIB pagi tadi tidak memakan korban jiwa.
Meski begitu tercatat ada ribuan korban erupsi gunung semeru yang mengungsi di 11 titik.
Melansir video dari Youtube Surya.co.id, tercatat sudah terjadi 19 gempa letusan kecil yang terdeteksi seismograf petugas pos pantau.
Aktivitas gunung juga menampakkan asap dari kawah berwarna putih kelabu setinggi lebih dari sekitar 400 meter mengarah ke timur laut.
Lantas bagaimana dengan kondisi korban erupsi Gunung Semeru saat ini:
Berikut rangkuman terkait korban erusi Gunung Semeru yang dirangkum dari berbagai sumber:
1. Tidak ada korban jiwa dan tidak ada kerusakan.
Hujan abu akibat erupsi Gunung Semeru mencapai wilayah Ampelgading, Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim), Minggu (4/12/2022).
Tidak ada korban jiwa akibat erupsi Semeru.
Pun begitu dilaporkan tidak terjadi kerusakan rumah warga.
Status Semeru kini telah ditetapkan menjadi Awas, menyusul terjadinya erupsi Semeru hari ini.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang menyatakan bahwa wilayah Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, Jawa Timur dilaporkan hujan abu dampak erupsi Gunung Semeru.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan di Kabupaten Malang, Minggu (4/12/2022), mengatakan ada laporan hujan abu vulkanis erupsi Gunung Semeru di wilayah Kecamatan Ampelgading.
"Hanya abu saja yang masuk ke wilayah Malang, sama seperti tahun-tahun yang lalu. Ada laporan di wilayah Kecamatan Ampelgading," kata Sadono dilansir Surya.co.id dari kantor berita Antara.
Sadono menjelaskan, tidak ada kerusakan di wilayah Kecamatan Ampelgading akibat hujan abu vulkanis tersebut.
Gunung Semeru dilaporkan memuntahkan awan panas guguran pada Minggu (4/12) sejak pukul 02.46 WIB sejauh tujuh kilometer.
"Tidak ada kerusakan untuk di wilayah Kabupaten Malang," ujarnya.
Sementara itu, Camat Ampelgading Stefanus Lodewyk menambahkan, usai terjadi erupsi Gunung Semeru, memang ada hujan abu tipis di wilayah setempat.
Namun, saat ini hujan abu vulkanis tersebut tidak terlihat karena situasi saat ini sedang hujan.
Ia menambahkan, kondisi terkini di wilayah Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang mendung dan hujan sudah mulai mereda.
Tidak ada laporan kerusakan akibat erupsi Gunung Semeru tersebut.
"Hujan abu sedikit sekali. Tadi dari salah satu desa ada laporan, abu di daun pisang, tapi aman dan tidak ada kerusakan. Laporan dari Desa Argoyuwono," ujarnya.
2. 1979 jiwa mengungsi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengumumkan update jumlah korban erupsi Gunung Semeru yang telah mengungsi.
Melansir dari laman bpnpg.go.id, jumlah korban erupsi Gunung Semeru yang kini mengungsi ada sekitar 1979 jiwa.
Para korban kini tersebar di 11 titik pengungsian.
BNPB merinci 11 titik pengungsian itu meliputi; 266 jiwa di SDN 4 Supiturang, 217 jiwa di Balai Desa Oro-oro Ombo, 119 jiwa di SDN 2 Sumberurip, 228 jiwa di Balai Desa Sumberurip, 131 jiwa di Balai Desa Penanggal, 52 jiwa di Pos Gunung Sawur, 216 jiwa di Balai Desa Pasirian, 150 jiwa di Lapangan Candipuro, 600 jiwa di Kantor Kecamatan Candipuro dan sisanya di SMP N 2 Pronojiwo.
Sementara itu, wilayah yang terdampak APG Gunungapi Semeru meliputi Desa Capiturang dan Sumberurip di Kecamatan Pronojiwo, Desa Sumbersari di Kecamatan Rowokangkung, Desa Penanggal dan Desa Sumberwuluh di Kecamatan Candipuro dan Desa Pasirian di Desa Pasirian.
Hingga siaran pers ini diterbitkan, belum ada laporan mengenai jatuhnya korban jiwa.
Tim gabungan dari BPBD Kabupaten Lumajang, Basarnas, TNI, Polri, relawan dan lintas instansi terkait terus melakukan upaya penyelamatan, pencarian dan evakuasi.
Sebanyak 10.000 lembar masker kain, 10.000 lembar masker medis dan 4.000 masker anak telah dibagikan untuk mengurangi dampak risiko kesehatan pernafasan akibat abu vulkanik.
Sementara itu pendirian dapur umum sedang dalam proses oleh PMI dan Dinas Sosial.
(Surya.co.id/Putra Dewannga/Tri Mulyono).