"Lahar dingin ada laporan arus lahar mengarah ke Tempursari, perbatasan Lumajang - Kabupaten Malang" terang Thoriq ketika dikonfirmasi.
"Tahun lalu tidak, tapi tahun ini mengarah kesana. Lahar dingin masih harus diwaspadai setelah terjadi semburan awan panas. Apalagi saat ini intensitas hujan sedang tinggi,"imbuhnya.
Aliran lahar dingin juga dikabarkan telah menumpuk fasilitas umum jembatan di sejumlah wilayah. Thoriq menegaskan pihaknya akan segera melakukan normalisasi.
"Jembatan di daerah sana masih aman, namun tertupuk material lahan. Nanti akan segera di realisasi," ungkap Thoriq.
Terakhir, pria yang akrab disapa Cak Thoriq ini juga menyerukan normalisasi di wilayah-wilayah paling terdampak awan panas semeru seperti di Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.
"Pembersihan material awan panas akan mulai dilakukan juga di Kajar Kuning. Namun melihat kondisi yang ada, karena masih panas. Kemarin saja masih ada letusan Gunung Semeru," perintahnya.
- Pengungsi Butuh Asupan Khusus
Sementara itu banyak pengungsi Gunung Semeru mengalami sembelit sehingga butuh asupan khusus seperti sayur mayur.
Untuk misi kemanusiaan, Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Batu bersama Jejaring Pilar Sosial dan Komunitas Jeep mengirim bantuan untuk para pengungsi.
Bantuan yang diberikan berupa kebutuhan pokok dasar, sayur mayur dan peralatan kesehatan.
Bantuan tersebut diserahterimakan di dapur umum yang ada di Desa Sumberurip Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, pada Selasa (6/12/2022).
Khusus untuk pemberian sayur mayur, ini bukan tanpa alasan.
Berdasarkan Informasi yang diterima tim gabungan, para pengungsi membutuhkan asupan sayur mayur.
Sebab selama berada di lokasi pengungsian, banyak pengungsi yang mengalami sembelit karena terlalu sering mengkonsumsi mie instan.
"Jadi berdasarkan Informasi yang diterima tim gabungan, para pengungsi membutuhkan asupan sayur mayur" kata Ketua Tagana Kota Batu Simon Purwali, Selasa (6/12/2022).
"Karena selama berada di lokasi pengungsian banyak pengungsi yang mengalami sembelit akibat terlalu sering mengkonsumsi mi instan," imbuhnya.
Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com
(Suryamalang.com|Dya Ayu|Mohammad Erwin)