"Banyak aspirasi dari berbagai pihak, tidak mendukung apabila digunakan sebagai homebase."
"Maka kami tidak masalah. Karena SSA memang dibangun untuk kepentingan masyarakat di Bantul utamanya, walaupun ini area umum," imbuhnya.
Ia menyatakan, bahwa Stadion Sultan Agung sendiri beberapa kali juga sempat digunakan sebagai homebase oleh klub sepak bola lain. Dan itu adalah hal yang biasa terjadi.
Namun dalam mengambil keputusan atas permohonan dari Arema FC, pihaknya juga mempertimbangkan suara-suara penolakan dari masyarakat dan suporter.
"Ketika ada berbagai masukan dan aspirasi, maka kami pun mengakomodir jangan sampai nanti ketika kemudian lanjut tapi ternyata aspirasi tidak kita perhatikan, nanti jadi masalah," ucapnya.
Dengan demikian, pihaknya pun telah membuat surat resmi dan telah disampaikan kepada manajemen Arema FC.
"Intinya kita tidak memberikan izin, atau kita mohon dari Arema bisa mempertimbangkan di tempat lain."
"Sudah kita sampaikan dan kontak langsung dan mereka pun memahaminya," tandasnya.
PSHW Sebut Arema FC Tak Punya Empati
Banyak pihak yang kecewa buntut dari Tragedi Stadion Kanjuruhan yang terjadi selepas Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya Surabaya, 1 Oktober lalu.
Arema FC pun memahami kekecewaan banyak pihak yang terdampak atas Tragedi Stadion Kanjuruhan tersebut.
Di antara klub yang kecewa itu adalah PS Hizbul Wathan (PSHW), kontestan Liga 3.
PSHW kecewa lantaran Arema FC memilih Stadion Sultan Agung, Bantul sebagai venue tim Singo Edan di putaran kedua Liga 1 2022.
Kekecewaan PSHW ini dilontarkan melalui media sosial, Twitter :
"Dear @AremafcOfficial , kami hanya tim kecil yang bermarkas di DIY."