Pertama, menentang keras Industry Modern Football sebagai system tak manusiawi yang nyata-nyata menempatkan supporter menjadi bagian terpisah dari klub dan menganggap supporter hanyalah customer alat pendulang laba.
Kedua, mulai detik ini PT. AABBI (AREMA FC) sebagai korporasi Nir-empati merupakan suatu entitas yang terpisah dari gerakan #UsutTuntas Tragedi Kanjuruhan dan tidak lagi layak menyandang akronim Arek Malang.
Ketiga Arek Malang akan tetap konsisten mengawal perjuangan #UsutTuntas Tragedi Kanjuruhan sampai titik darah penghabisan.
"Sikap dari massa aksi Arek Malang sebagai bentuk akumulasi kekecewaan, titik didih, dan luapan amarah. Sikap ini juga sebagai penanda bahwa berakhirnya hubungan emosional antara Arek Malang dengan PT. AABBI dan bentuk nyata bahwa penghianat akan berjalan sendiri," tulisnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, aksi massa Arek Malang yang menggelar unjuk rasa menyuarakan tuntutan itu pada akhirnya terlibat bentrok dengan penjaga kantor Arema FC.
Gesekan dua kubu itupun dengan cepat berubah menjadi kericuhan hingga terjadi pelemparan batu dan perusakan .
Saat ini peristiwa kericuhan di Kantor Arema FC langsung ditangani polisi, jajaran Polresta Malang Kota.
Manajemen Area FC pun telah membuat laporan polisi.
Baca juga: Ini Gerakan AREK MALANG yang Lakukan Aksi di Kantor Arema FC, Umumkan Permintaan Maaf Terbuka