SURYAMALANG.COM, MALANG - Polisi menangkap siswa SMA berinisial MR (16) di warung dekat Balai Kota Malang, Minggu (29/1/2023) siang.

Penangkapan terjadi tidak lama setelah demo berujung ricuh di kantor Arema FC.

Setelah pemeriksaan, penyidik memutuskan MR tidak terlibat dalam aksi perusakan tersebut. Akhirnya penyidik memulangkan MR.

MR mengatakan saat itu dia baru pulang dari kerja kelompok. Sebelum pulang ke rumah, MR nongkrong di warung.

Tiba-tiba datang petugas berpakaian premen, dan menanyakan identitas MR.

MR kaget dan ketakutan. Kemudian petugas menggiring MR ke truk, dan dibawa ke Polresta Malang Kota.

"Kata petugas, 'kalau tidak ikut aksi, kalian aman'," kata MR kepada SURYAMALANG.COM.

Petugas mengumpulkan MR bersama sejumlah orang yang mengenakan pakaian serba hitam di Polresta Malang Kota.

MR hanya terdiam. Saat itu petugas masih menyita ponsel milik MR.

Selama di Polresta Malang Kota, MR dimintai keterangan sebanyak tiga kali.

"Saya ditanya "jam berapa ke warung?' dan 'Ngapain aja?'," terangnya.

MR berada di Polresta Malang Kota sekitar 20 jam.

"Saya diam saja selama di sana. Saya tidak tidur. Saya diberi makan dan minum," ujarnya.

Ibunda MR berinisial Ha cemas saat anaknya belum juga pulang sampai pukul 20.30 WIB.

Ha minta suaminya untuk mengecek MR di warung dekat Balai Kota Malang. Selama ini MR memang sering nongkrong di warung tersebut.

Sesampai di warung, suami Ha mendapat informasi bahwa MR dibawa petugas ke Polresta Malang Kota.

"Setelah sampai di Polresta Malang Kota, saya baru tahu kalau ada unjuk rasa di kantor Arema FC itu," ujar Ha.