"Kemudian, saya menyampaikan juga kalau bisa ada Jembatan Kaca dari Tengger Kabupaten Probolinggo. Pasalnya, rata-rata wisatawan itu mengambil destinasi melalui Jalur Probolinggo dan kawasan Tengger di sini. Alhamdulillah disetujui. Saya lantas berkoordinasi dengan Menteri PUPR dan bupati" urainya.
Ke depan, Khofifah berkeinginan Menteri PUPR menambah jembatan kaca di Tumpak Sewu antara Lumajang dan Kabupaten Malang.
"Selesainya jembatan kaca di TNBTS ini tentu bisa jadi referensi ketika akan direplikasi di Tumpak Sewu di Lumajang atau Malang," ucapnya.
Sebagai informasi, Jembatan kaca dibangun guna mengembangkan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bromo Tengger Semeru (BTS) di Probolinggo.
Jembatan kaca ini memiliki panjang 120 meter dan lebar 1,8 meter dengan struktur suspended cable.
Jembatan kaca membentang di atas jurang dengan kedalaman 80 meter, menghubungkan antara Kawasan wisata Seruni Point dengan shuttle area pemandangan Gunung Bromo, Gunung Batok dan Gunung Semeru.
kekuatan jembatan kaca didesain sesuai standar nasional yang ada.
Komponen kaca yang digunakan akan melalui preliminary testing di laboratorium hingga uji beban untuk memverifikasi desain sebelum dioperasionalkan.
Sistem struktur lantai atau deck jembatan gantung berupa kaca pengaman berlapis atau laminated glass yang terdiri dari dua lembar kaca atau lebih.
Kaca-kaca tersebut direkatkan satu sama lain hingga beberapa lapisan laminasi atau interlayer dengan total ketebalan 25,55 milimeter.
Struktur jembatan ini dilengkapi double protection steel berupa baja galvanis yang dilapisi cat epoxy agar lebih tahan terhadap karat.
Jembatan kaca tersebut dapat menampung 100 orang sekaligus.
Diperkirakan, pembangunan Jembatan Kaca diperkirakan rampung sepenuhnya pada Oktober 2023.