Berita Arema Hari Ini

Dijamu Persib Bandung, Arema FC Tak Ingin Ulangi Kesalahan saat Dikalahkan Persija Jakarta

Editor: Eko Darmoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Striker Persib Bandung, David da Silva, duel dengan pemain Arema FC, Rizky Dwi, pada putaran pertama Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan Malang.

Tanpa Penonton

Suporter Persib Bandung (Bobotoh dan Viking) selaku tuan rumah, dilarang hadir di Stadion Pakansari demi alasan keamanan.

Sementara suporter Arema FC (Aremania dan Aremanita) memang sedang dalam masa sanksi buntut Tragedi Stadion Kanjuruhan 1 Oktober 2022 silam.

Bagi pelatih Arema FC I Putu Gede, big match semestinya bisa digelar dengan atmosfer luar biasa dari pendukung di dalam stadion.

Hal yang sama ketika ia menjalani pertandingan melawan Persija Jakarta di hadapan Jakmania pada 12 Februari lalu di Stadion Patriot Candrabhaga Kota Bekasi.

"Ya sebenarnya begitu saya ada di Arema FC, ya keinginan saya satu sudah terwujud yaitu bermain di hadapan Jakmania," kata I Putu Gede dikutip SURYAMALANG.COM dari Kompas.com.

"Saya ingin bermain di hadapan Bobotoh, yang selanjutnya Bonek Mania, jadi itu yang saya inginkan," paparnya.

Amat disayangkan, laga big match Persib Bandung vs Arema FC tidak akan dihadiri oleh penonton, padahal I Putu Gede sangat menanti duel menarik ini.

Pelatih Arema FC, I Putu Gede. (Instagram/aremafcofficial)

"Saya menyayangkan juga tanpa dihadiri penonton karena sepak bola ini akan lebih semarak dengan ada penonton," sebutnya.

Diketahui laga Persib Bandung vs Arema FC ini diputuskan tanpa penonton pada Selasa (21/2/2023) atas pertimbangan keamanan oleh kepolisian setempat.

I Putu Gede berpandangan dengan hadirnya suporter justru bisa meningkatkan adrenalin setiap pemain untuk menunjukkan performa terbaiknya di atas lapangan.

Mentalitas setiap pemain akan teruji di laga-laga besar macam pertandingan Persib Bandung vs Arema FC.

Tentu ini bagus untuk iklim sepak bola Indonesia yang bakal dirasakan dampaknya ketika para pemain bermain di level Timnas Indonesia.

"Saya pikir para suporter lebih dewasa, tidak seperti dulu lagi, dan memberikan larangan-larangan ini justru menjadi sebuah ketakutan, membahayakan," tegas I Putu Gede.

"Seharusnya sepak bola itu dihadiri suporter, menghibur, pemain juga merasakan kehadiran suporter itu jadi ingin menampilkan yang terbaik, jadi ini dapat membantu perkembangan Timnas kita," bebernya.

Halaman
123

Berita Terkini