"Saya letakkan mesinnya di depan setir, jadi kalau lewat sungai aman, tidak tenggelam. Gerobaknya juga saya buat hidrolik, jadi untuk menurunkan muatannya lebih cepat dan gampang," jelas Gempo.
Di bengkel yang ia beri nama 'Welder Amatir SSS', Gempo dibantu lima orang pemuda sekitar. Ia tak mau menyebut mereka karyawan karena memang ia tidak pernah merekrutnya.
Mereka pemuda sekitar yang bekerja serabutan dan kebetulan memiliki ketertarikan di dunia bengkel dan otomotif.
"Kalau pas longgar, tidak ada pekerjaan lainnya mereka bantu saya. Tapi kalau ada pekerjaan lain, ya tidak apa-apa mereka ambil pekerjaan itu," jelas Gempo.
Nantinya mereka yang membantu Gempo, akan diberi 'tanda terimakasih' setelah pekerjaan selesai dan sudah mendapatkan uang dari sang pemesan.
"Jadi bisa dibilang, saya sama teman-teman di sini otodidak, kadang kala lihat di internet di YouTube untuk mencari inspirasi lalu dimodifikasi sendiri," ucap Gempo.
Saat ini, ia hanya memenuhi pesanan dari dalam kota Trenggalek, itu pun kadang kal ia menolak jika ada pesanan yang masuk karena ia merasa kewalahan.
"Beberapa waktu lalu ada orang dari Surabaya minta dibuatkan mesin pelilit dan pemintal gedebog (batang pisang), tapi saya bilang tidak mampu saja," ucap Gempo.
Ia tidak tahu orang tersebut mendapatkan informasi dari mana. Karena ia sendiri tidak pernah membuat media sosial untuk mempromosikan usahanya tersebut. Bahkan ia sendiri juga tidak memiliki telepon seluler.
"Kalau mau pesan ya langsung datang ke bengkel," pungkasnya.