Berita Surabaya Hari Ini

Pasukan Perang Sarung Teriduk Satpol PP Surabaya, 2 Remaja Dibawa Polisi

Penulis: Bobby Constantine Koloway
Editor: Yuli A
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satpol PP Kota Surabaya mengamankan belasan remaja yang ditengarai menggelar perang sarung di sejumlah kawasan.

Satpol juga mengantisipasi aksi tawuran dengan mencegah pemuda saat bergerombol. Termasuk, aksi pengendara yang melakukan konvoi saat sahur.

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Satpol PP Kota Surabaya mengamankan belasan remaja yang ditengarai menggelar perang sarung di sejumlah kawasan. Kepada masing-masing pelaku, Satpol memberikan sanksi "pembinaan".


Pada akhir pekan lalu, misalnya. Satpol PP Surabaya mengamankan pelaku perang sarung di dua malam berturut-turut. 


Pada Jumat malam (31/3/2023), Satpol mengamankan sembilan remaja. Kemudian, pada Sabtu (1/4/2023), petugas kembali dua orang remaja yang terindikasi perang sarung. 


Kedua kejadian tersebut tersebar di lokasi berbeda. Pada Jumat misalnya, kejadian perang sarung di Jalan Wonokitri dan Sambikerep. Sedangkan pada Sabtu, pelaku diamankan di Dukuh Pakis. 


Tak hanya Satpol-PP, operasi ini juga digelar bersama kepolisian untuk mengantisipasi aksi pidana. "Untuk dua orang remaja itu langsung diserahkan ke Polsek Dukuh Pakis," kata Kepala Satpol PP Kota Surabaya Eddy Christijanto di Surabaya, Senin (3/4/2023).


"Kita serahkan ke kepolisian, karena sudah masuk ranah pidana. Kita serahkan ke kepolisian supaya cepat penanganannya," kata Eddy.


Selain mengamankan sejumlah pelaku, Satpol juga mengantisipasi aksi tawuran dengan mencegah pemuda saat bergerombol. Termasuk, aksi pengendara yang melakukan konvoi saat sahur.


"Ada konvoi sahur on the road dari pelajar SMK sampai di Taman Bungkul. Itu kita lokalisir," kata Eddy.


Operasi tersebut merupakan bagian rutin yang digelar sebagai bentuk pengamanan. "Sedangkan untuk Minggu malam (2/4/2023), Alhamdulillah tidak ada kejadian menonjol, melandai," katanya.


Para pelaku yang tertangkap tersebut masih berusia belasan. Mereka selanjutnya akan mendapatkan sanksi berupa kewajiban membantu kerja sosial di UPTD Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Keputih.


Tempat ini menjadi rehabilitasi para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). "Di tingkat kota kita kirim ke Liponsos untuk diberikan pembinaan sosial. Kiita juga panggil orang tuanya," katanya.


Sekalipun cukup banyak, namun jumlah kejadian mengalami penurunan dibandingkan awal Ramadhan. Baik terkait dengan kejadian perang sarung, balap liar, tawuran hingga minuman keras.


"Dibanding malam pertama hingga malam kelima Ramadan, sudah menurun eskalasinya. Sekalipun, kami terus siaga di semua titik, termasuk kita di empat wilayah Surabaya," kata Eddy.


Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya intens menggelar operasi cipta kondisi untuk mencegah gangguan Keamanan dan Ketertiban (Kamtibmas) di Bulan Suci Ramadan. Operasi cipta kondisi digelar serentak bersama Kepolisian dan TNI di 31 kecamatan se-Surabaya.

Halaman
12

Berita Terkini