Kendati demikian, Wulan Guritno menyebut bahwa ada komunikasi antara Atilla dan Shalom mengenai administrasi dan dokumen-dokumen.
"Kalau komunikasi sih pernah, misalnya kita ingin ke Aussie, karena walaupun ada hak dari aku harus tetap ada tanda tangan dari bapak kandung," kata Wulan.
"Kalau kayak gitu-gitu ya komunikasi," tambahnya.
Dari sisi Attila Syach, dia mengaku bahwa penyebab jarang bertemu dengan sang putri adalah karena keegoisan Wulan Guritno.
"20 tahun aku cuma ketemu sekali," imbuhnya.
"Bukan karena enggak ada waktu, saya tahu beliau (Wulan) tinggal di mana," ucap Attila.
"Cuma lima menit rumah aku, deket. Cuma mereka enggak tahu aku tinggal di mana, aku memang sedikit nutup, kenyataannya sebenarnya deket," sambungnya.
Tak bisa bertemunya Attila dengan Shaloom disebutnya sebagai akibat dari besarnya Ego Wulan Guritno.
"(Karena) Ego. Mohon maaf, ego beliau, dari pihak ibunya, jadi seperti over protected," kata Attila.
Attila mengatakan demikian, karena bahkan putrinya sendiri pernah meminta Attila untuk merahasiakan pertemuan mereka.
"Terakhir ketemu anak itu dua tahun lalu, pas dia balik dari London," ucap Attila.
"Sorry Shaloom, 'mama jangan tahu' katanya, jangan begitu," lanjutnya.
Saat itu Shaloom datang menemuinya membawa kekasih.
"Senang, tapi gue bukan orang ekspresif, dia ngenalin pacarnya, di situ yang deg-degan, ini maksudnya apa nih," kata Attila sambil tertawa.
Tak bisa bertemu dengan putrinya, Attila mengungkap cara yang dia lakukan selama ini untuk bisa mengetahui kabar dan perkembangan Shaloom.