SURYAMALANG.COM|MALANG - Usaha rintisan Agronesian yang berada dalam pembinaan Ngalup Collaborative Network (Ngalup.co) berhasil menggerakan petani kopi di kawasan Jawa Timur lebih produktif. Sejak didirikan pada 2019, mereka secara konsisten melakukan pengembangan bibit kopi. Mulai dari pembibitan, masa panen hingga pemasaran.
Anggri Sartika Wiguna, CEO Agronesian menjelaskan, saat ini sudah ada 513 petani kopi dari wilayah Dampit, Arjuno, Bromo dan Ijen yang bergabung. Kami saling membantu, saya di hilir, petani di hulu. Setiap hari, petani ini update proses pembibitan hingga panen. Saya di bagian pemasarannya," jelasnya.
Selama ini, Agronesian cukup getol melakukan pemasaran. Bahkan, produk biji kopi ini sudah berhasil di ekspor hingga ke negara UEA, Kanada, Singapore dan Malaysia.
"Dalam satu kali kirim, ukurannya MOQ, sekitar 1 MT (sekitar 1000 kg) sampai 20 MT, baik untuk jenis kopi robusta dan arabica," kata perempuan yang juga Penasehat Kanal Ekspor Indonesia Regional Jawa Timur itu.
Baru-baru ini, Agronesia mendapatkan predikat sebagai eksportir biji kopi yang diapresiasi Pemprov Jatim dan ECS (Ekspor Center Surabaya) Kemerindag 2022 dan mendapat kesempatan dalam program ECP PPEJP Kementerian Perdagangan 2022. Pada kesempatan tersebut, Sartika mengaku, dirinya bergabung dalam komunitas startup pada tahun 2021-2022. Ia sangat tertarik dengan semangat positif yang diberikan oleh tim Ngalup.co.
"Saya belajar banyak hal untuk berkomunitas dan terbuka seperti Mbak Andin dan team sangat inspiratif dan easy going. Selain itu, saya sering dibantu dalam business dan knowledge management bases yang berdampak pada scale up bisnis saya," papar dia.
Kemudian, ia juga kerap diajak untuk melakukan kegiatan positif yang turut mendongkrak petani ikut maju dalam perubahan zaman.
"Saya juga ingin berjejaring lebih lagi dengan komunitas Ngalup karena banyak peluang penetrasi pasar produk digital di luar negeri," tandas dia.
Sebagai informasi, memiliki komunitas dalam bisnis kekinian menjadi faktor penting. Sebab, sektor komunitas yang dibuat berdasarkan kebutuhan segmentasi audience dari bisnis yang dibangun oleh Ngalup.co.
“Hal penting yang tidak bisa kami temukan tanpa komunitas adalah, fungsi meningkatkan inovasi, kreativitas, dan customer experience. Dari segi bisnis hal ini sangat memicu hal baik juga seperti halnya kepercayaan publik serta penataan citra yang baik di masyarakat luas,” kata CEO Ngalup.co, Andina Paramitha.
Selain itu, manfaat lain komunitas bagi bisnis adalah untuk meningkatkan brand awareness, menyediakan customer discovery, mengarah kepada kesuksesan konsumen hingga peningkatan loyalitas, menumbuhkan brand loyalty, hingga menumbuhkan kredibilitas.
“Berbagai jenis bisnis saat ini sudah mulai aware terkait pentingnya komunitas dibentuk, dan sebagai segment market sudah terbukti semakin butuhnya komunitas yang sesuai minatnya,” papat dia.
Bagi setiap bisnis, lanjut dia, pasti memiliki goals masing masing dalam membentuk komunitas. Ngalup.co memiliki semangat bisnis dengan sebutan 3C : Collective, Connective, Collaborative.
“Kami ingin mencetak, mengumpulkan, dan dekat dengan para 24 content creator, 27 startup dan bisnis serta para dream chaser atau mahasiswa atau pelajar yang ingin mencapai cita-citanya dalam dunia kerja especially di startup,” urai Andien. (Benni Indo)