SURYAMALANG.COM|MALANG - Puncak peningkatan jumlah penumpang di Terminal Arjosari diprediksi akan terjadi pada H-2.

Korsatpel Terminal Arjosari, Hadi Supeno menjelaskan, sejauh ini pihaknya masih mendata jumlah armada dan penumpang yang datang ke Terminal Arjosari.

Berdasarkan data yang diperoleh sejak tanggal 9 hingga 17 April 2023, jumlah bus dan penumpang terus mengalami peningkatan.

Pada 9 April, tercatat ada 39 bus antar kota antar provinsi dengan jumlah 481 penumpang. 

Sedangkan bus antar kota dalam provinsi di hari yang sama tercatat sebanyak 282 dengan 3444 penumpang. Pada 17 April 2023, jumlah bus antar kota antar provinsi tercatat sebanyak 59 dengan 955 penumpang. 

Bus antar kota dalam provinsi di hari yang sama, 17 April 2023, tercatat oleh Kemenhub RI sebanyak 291 dengan 4396 penumpang.

"Biasanya H-2 untuk mudik yang mulai ramai. Jalurnya yang Malang - Surabaya, Malang - Blitar, dan Malang - Probolinggo. Fasilitas di tempat kami lengkap. Ada pos informasi, kesehatan, ruang tunggu. Keamanan tetap ditingkatkan, kami juga libatkan masyarakat sipil. Mereka kami libatkan agar lebih aman," ujar Hadi. 

Hadi mengimbau agar pemudik disiplin dan berhati-hati saat perjalanan. Pemudik diimbau naik bus lewat terminal. Bus yang berada di terminal telah melewati pemeriksaan kelayakan oleh petugas.

"Jadi intiya, bahwa naik kendaraan umum atau bus itu, juga harus melihat kelayakan dari bus tersebut. Kalau kami imbau penumpang, lebih baik naik di terminal. Bis yang diterminal itu sudah kami cek, kalau yang di luar tidak tahu ya," ungkapnya.

Fuad Ramadhana, salah satu pemudik yang naik dari Terminal Arjosari. Ia berencana melakukan perjalanan ke Surabaya aebelum akhirnya melanjutkan mudik ke Makassar.

Mudik kali ini akan menjadi yang pertama kali bagi Fuad setelah tidak pernah mudik emat tahun lamanya. Ia cukup bersemangat mengikuti mudik dari Terminal Arjosari.

"Saya bekerja di Kota Malang. Setelah empat tahun, ini baru mudik. Dulu tidak sempat mudik karena keterbatasan biaya, saya juga bekerja, dan ada efek pandemi," terangnya. (Benni Indo)