Berita Malang Hari Ini

Kecelakaan Maut Truk Sound System di JLS Malang Beraroma Pesta Miras Jadi Peringatan Keras

Penulis: Luluul Isnainiyah
Editor: Dyan Rekohadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Kondisi truk sound system dan kondisi truk muatan sound system yang mengalami kecelakaan di Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Sabtu (29/4/2023)

SURYAMALANG.COM, MALANG - Kecelakaan maut yang dialami truk sound system di Jalur Lintas Selatan (JLS) kabupaten Malang jadi peringatan keras.

Apalagi kecelakaan truk yang mengangkut soud system itu merenggut 2 nyawa karena dugaan adanya unsur pesta miras di baliknya.

Kecelakaan terjadi karena sopir truk sound system itu dalam kondisi mabuk pengaruh minuman beralkohol.

Baca juga: Kronologi Truk Tabrak Tebing di JLS Kabupaten Malang, Diduga Sopir Mabuk

Bukan hanya faktor pengemudi yang dalam kondisi mabok, kecelakaan itu sampai merenggut nyawa karena menyalahi aturan karena truk bak terbuka itu masih mengangkut banyak orang di antara tumpukan sound system.

Seperti diberitakan sebelumnya, truk bermuatan sound system dengan nopol B 9314 KPA mengalami kecelakaan di JLS, Desa Bandungrejo, Kecamaran Bantur, Kabupaten Malang kemarin, Sabtu (29/4/2023) .

Truk yang diketahui mengangkut sembilan penumpang itu oleng dan menabrak tebing.

Dua penumpang meninggal dunia dan penumpang lainnya mengalami luka berat.

Diduga pengemudi truk yang bernama Kasiono (25) warga Desa Putukrejo, Kecamatan Kalipare hilang konsentrasi karena mengemudi dalam keadaan di bawah pengaruh alkohol.

Kasihumas Polres Malang, IPTU Ahmad Taufik menyampaikan truk bermuatan sound system akan berbahaya jika ditumpangi oleh orang-orang.

Di mana mereka duduk di atas box sound yang diletakkan bertumpuk menjulang. 

"Jadi truk itu ada sound systemnya, dan mereka naik di atasnya. Itu membahayakan sekali dan rawan jatuh," imbuhnya. 

Dikatakan Taufik, kejadian serupa ini bukanlah yang pertama.

Pernah terjadi dua tahun yang lalu dan sempat viral. 

"Dua tahun lalu sempat viral (truk muatan sound system) jatuh. Untungnya tidan sampai terluka parah. Berkaca dari kasus tersebut, kami mengimbau (pelaku sound system) tidak melakukannya lagi," tukasnya.

Polres Malang mengimbau kepada truk bermuatan sound system untuk tidak mengangkut penumpang.

Karena hal ini dapat membahayakan hingga mengakibatkan kecelakaan. 

Petugas kepolisian melakukan evakuasi pada truk yang mengalami kecelakaan di Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Sabtu (29/4/2023). (Polres Malang)

 

Kronologis Kecelakaan Maut Truk Sound System

Terkait peristiwa kecelakaan maut yang terjadi di hari Sabtu, Kapolsek Bantur, AKP Slamet Subagyo mengatakan, peristiwa kecelakaan ini terjadi di Jalur Lintas Selatan (JLS). Tepatnya di perbatasan Kecamatan Bantur-Donomulyo, Desa Bandungrejo, Kecamatan Bantur.

"TKP JLS km patok 8. Dekat lokasi Kondang Iwak (Pantai Baruna-Marinir)," ujar Subagyo ketika dikonfirmasi, Minggu (30/4/2023).

Dikonfirmasi secara terpisah, Kanit Gakkum Polres Malang, IPTU Sunarko menyebutkan, semula Truk melaju dari arah timur ke barat dengan kecepatan sedang.

"Sopir dalam keadaan kurang konsentrasi atau dipengaruhi alkohol," ungkap Sunarko.

Truk bermuatan sound system itu ditumpangi sembilan penumpang dari arah timur ke barat dengan kecepatan sedang. 

Sesampainya di TKP, jalan menikung ke kiri atau selatan, pengemudi tiba-tiba membantuns stir ke arah kanan.

Seketika Truk keluar badan jalan hingga oleng kemudian menabrak tebing di pinggir jalan.

"Akibatnya sopir dan penumpang yang ada di bak Truk mengalami luka-luka, satu di antaranya meninggal dunia di TKP," imbuhnya.

Penumpang yang meninggal dunia di TKP bernama Eko Prayetno (20) warga Desa Tlogosari, Kecamatan Donomulyo.

Eko mengalami luka di bagian kepala. Kemudian jenazah Eko dilarikan ke RS Kanjuruhan.

Korban meninggal yang kedua yakni Sutikno (48) warga Desa/Kecamatan Donomulyo.

Sutikno meninggal dunia ketika dilakukan perawatan di Puskesmas Donomulyo.

Sementara itu, sopir beserta tujuh penumpang lainnya mengalami luka-luka dan dirawat di Puskesmas Donomulyo, Klinik Kartika Husada, dan RS Kanjuruhan.

 

 

 



Berita Terkini