SURYAMALANG.COM - Kasus penganiayaan dengan korban Ken Admiral dan tersangka Aditya Hasibuan dan ayahnya, AKBP Achiruddin Hasibuan menjadi semakin melebar, dan ternyata turut melibatkan anak-anak perwira menengah calon jenderal polisi.
Kasus penganiayaan Ken Admiral di Medan itu ternyata merupakan kasus penganiyaan yang melibatkan anak-anak dan keponakan calon jenderal polisi.
Lingkaran anak calon jenderal polisi di kasus penganiayaan yang membuat AKBP Achiruddin Hasibuan diputuskan dipecat dari kepolisian itu terungkap ketika dilakukan rekonstruksi di Mapolda Sumatra Utara, Senin (8/5/2023).
Baca juga: Sosok Cewek Cantik di Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Anak AKBP Achiruddin Hasibuan, Saksi Pemukulan
AKBP Achiruddin Hasibuan lah yang mengungkap siapa saja anak dan keponakan calon jenderal polisi yang berada di lingkaran kasus penganiayaan.
AKBP Achiruddin Hasibuan menyampaikan ada anak dan keponakan calon jenderal Polisi berpangkat Komisaris Besar (Kombes) Polisi di kasus penganiyaan Ken Admiral.
Diungkap, korban penganiayaan, Ken Admiral merupakan keponakan Kombes Edy Priadi yang kini juga sedang mengikuti pendidikan Sespimti Polri.
Di kubu Aditya Hasibuan, ada rekannya Muhammad Kashmal Salipu yang disebut sebagai anak Kombes Muhammad Rendra Salipu, mantan Kapolres Binjai, mantan Dansat Brimob Polda Kepri yang kini sedang mengikuti pendidikan Sespimti Polri.
Dalam rekonstruksi yang digelar di Polda Sumut, Khasmal menjadi saksi penganiayaan yang dilakukan Aditya Hasibuan terhadap Ken Admiral.
Dalam reka adegan, dia orang yang membonceng Aditya Hasibuan saat mendatangi, menganiaya Ken Admiral di SPBU di Jalan Gagak Hitam/Ringroad Medan pada 21 Desember 2022.
Dia juga membantu Aditya saat menendang spion mobil Mini Cooper Ken di perjalanannya kabur.
Kemudian, dia juga ada di lokasi kejadian saat Ken Admiral digebuki Aditya di kediaman AKBP Achiruddin Hasibuan.
Bahkan, Khasmal sempat meminta agar Ken menyerah saat posisinya dihajar Aditya Hasibuan.
"Si Kashmal itu adalah anak bapak Kombes Pol Rendra Salipu, Dansat Brimob yang saat ini mengikuti pendidikan Sespimti," kata AKBP Achiruddin Hasibuan, di Polda Sumut, Senin (8/5/2023).
Kemudian si Rio, pria yang awalnya mengaku sebagai abang Ken Admiral mengaku sebagai anak Dir Samapta Polda Aceh, Kombes Misbahul Munauwar.
"Si Ken (Admiral) itu keponakan pak Edy Pariadi, Kombes Pol yang sekarang sedang mengikuti pendidikan di Sespimti. Si Rio ngakunya anak Kombes Dir Samapta Polda Aceh Misbahul Munauwar Dir Samapta Polda Aceh."
AKBP Achiruddin yang ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus penganiayaan itu mengaku sedih dengan peristiwa itu.
Tapi bukannya sedih pada kondisi korban, ia mengaku sedih karena kasus penganiayaan itu tak bisa didamaikan.
"Makanya saya bilang arahan saya, kita sama-sama anak polisi keluarga polisi, itu yang saya sampaikan. Sedih lah anak kita gak bisa damaikan."
Upaya Damai AKBP Achiruddin Diabaikan Kombes Edi Pariadi
Selain mengungkap adanya anak-anak dan keponakan calon jenderal polisi di kasus penganiayaan Ken Admiral yang kini membuatnya jadi tersangka, AKBP Achiruddin juga mengungkap upayanya untuk mendamaikan kasus itu.
Achiruddin mengaku telah meminta bantuan ke paman Ken Admiral, Kombes Edi Pariadi agar kasus penganiayaan yang dilakukan anaknya terhadap Ken bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
Bahkan, perwira menengah Polri ini mengaku sudah 20 kali berkirim pesan ke Kombes Edi, namun tak digubris.
Selain itu, dia juga telah meminta maaf kepada keluarga Ken yang pangkatnya lebih tinggi dari dirinya itu.
"Saya sudah minta maaf sejak awal kepada omnya, gak usah sebut nama. Saya sudah chat berapa kali. Mungkin ada 20 kali saya chating,"kata AKBP Achiruddin Hasibuan usai rekonstruksi di Polda Sumut, Senin (8/5/2023).
Selain itu, Udin juga mengatakan pernah bertemu dengan Kombes Pariadi sekali.
Namun karena kasus belum dapat ditenangkan, makanya perdamaian urung dilakukan.
"Tapi selanjutnya saya minta petunjuk ke beliau tetapi sampai saat ini belum ada."
Baca juga: AKBP Achiruddin dan Anaknya Aditya Hasibuan Melawan, Tak Terima Dipecat dan Laporkan Polisi Penyidik
Saat ini AKBP Achiruddin telah ditetapkan sebagai tersangka di kasus penganiayaan terhadap Ken Admiral, meski tidak terlibat langsung memukul.
Dia dikenakan pasal karena membiarkan anaknya, Aditya Hasibuan menganiaya mahasiswa bernama Ken Admiral.
Selain itu, hasil sidang kode etik profesi Polri juga memutuskan agar dia dipecat.
Meski begitu, mantan Kasat Narkoba Polresta Deliserdang ini mengaku hal itu bukan masalah.
Dia berpasrah diri dan menyebut itu semua sudah jalan Allah yang maha esa.
"Ya gak apa-apalah. Ini semua sudah jalan Allah. Yang pasti ini yang terbaik dikasih Allah buat kita semua."
Sebelumnya, Polda Sumut menangkap dan menetapkan tersangka Aditya Hasibuan, anak AKBP Achiruddin Hasibuan karena dugaan menganiaya mahasiswa bernama Ken Admiral pada 21 dan 22 Desember 2022 lalu.
Dalam video yang viral di media sosial, si korban Ken, terekam digebuki bertubi-tubi dari atas oleh Aditya Hasibuan, disaksikan bapaknya, Achiruddin.
Kemudian, Udin, sapaan akrabnya dicopot dari jabatannya sebagai Kabag Bin Ops Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut dan ditetapkan sebagai tersangka.
Kasus ini ramai diperbincangkan usai video penganiayaan ini viral di media sosial pada awal-awal lebaran kemarin.
Padahal, kasus ini telah dilaporkan ke Polrestabes Medan, namun tak kunjung selesai.
Setelah viral dan menjadi atensi Kapolri, barulah kasus yang terjadi di bulan Desember 2022 itu baru ditetapkan tersangkanya di bulan April 2023.
Kasus berelanjut dan rekonstruksi penganiayaan baru dilakukan Senin (8/5/2023).
*Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul AKBP Achiruddin Ngaku 20 Kali Kirim Pesan ke Kombes Edi Pariadi, Minta Didamaikan Tapi tak Digubris