Berita Malang Hari Ini

EM UB Malang Sering Kritik, Wakil Rektor 3 Ancam Bekukan Hak Administrasi dan Program

Penulis: Sylvianita Widyawati
Editor: Yuli A
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aksi BEM Malang Raya saat kegiatan usut tuntas kasus tragedi Kanjuruhan beberapa waktu lalu. Presiden EM UB Rafly Rayhan Al Khajri di nomer empat dari kanan.


(R) : Prinsip kami sebenarnya kritik dibiarkan saja terbuka tapi harus dibedakan beliau sebagai WR 3 yang harusnya memberikan fasilitas pada kami karena itu hak kami. Atas kritik-kritik yang kami berikan, beliau tidak bisa membedakan itu. Dan akhirnya, jabatannya sebagai pengontrol kami.


(S): Sebelumnya apa ada kejadian seperti ini?


(R): Kan beliau WR 3 baru dilantik. Saya sebenarnya juga sangat tahu karakter beliau karena sama-sama dari Fakultas Hukun. Bahkan tahun lalu saya juga diancam pidana gara-gara saya mengkritik kasus kekerasan seksual di FH. Sangat anti kritik beliau.


(S): Sebenarnya fungsi EM itu apa?


(R):  EM bukan untuk EO atau menyelenggarakan  acara. Fungsi kami adalah membantu mahasiswa ketika ada kebijakan kampus yang tidak efektif. Tugas kami adalah memberikan support  itu dan mengkritik sistem-sistem yang lemah. Yang terjadi ini bukan persoalan EM saja. Tapi lembaga-lembaga lain  juga mengalami dampaknya. Kami mulai dari EM. Dan sesuai ultimatum surat kami, kami meminta WR 3 menyampaikan permintaan maaf terbuka 3X24 jam yang artinya besok Senin (19/6/2023). Jika  tidak memberikan pernyataan maaf secara  terbuka pada Senin besok, kami akan meningkatkan eskalasinya.


Terpisah Humas UB Kotok Gurito menyatakan sudah mengkomunikasikan dengan WR 3 UB. "Masih menunggu sampai besok karena masih perlu koordinasi dengan Pak Rektor juga. Saya tidak bisa menyampaikan apakah dibekukan atau tidak. Menunggu Pak WR 3," jawabnya, Minggu (18/6/2023). 
 

 

Berita Terkini