Tragedi Tewasnya Mahasiswa Unitri Malang

4 Fakta Pengeroyokan Mahasiswa Unitri Malang yang Berujung Tewas: Pelaku Buron, Sampai Ricuh

Penulis: Frida Anjani
Editor: Adrianus Adhi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Krisnael Murri (23) mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang menjadi korban pengeroyokan hingga meninggal dunia (KIRI), Kota Malang sempat mencekam sejak insiden pengeroyokan (KANAN)

"Ada kawannya melihat korban meninggal, lalu datang gerombolan teman korban mau balas dendam sama yang ngeroyok" imbuhnya. 

Saat itu teman Krishnael mencari pembunuh temannya ke beberapa titik mulai dari wilayah Kecamatan Dau hingga ke Kecamatan Karangploso, dan Lowokwaru. 

Kini, polisi telah mengamankan beberapa saksi untuk dimintai keterangan. 

Sementara itu, jenazah Krisnael sedang diautopsi di RS Saiful Anwar. 

Bentrokan itu juga mengakibatkan kafe rusak parah, mulai pintu, meja, dan kursi rusak, serta kaca pecah.

Selain itu, motor Yamaha All New R15, motor Honda Scoopy, dan mobil Honda Jazz rusak.

Seorang warga, Ilham mengatakan massa membakar motor Yamaha All New R15 di dalam kafe, dan merusak motor Honda Scoopy dan Honda Jazz milik warga.

"Massa sangat banyak. Mereka membakar motor," kata Ilham kepada SURYAMALANG.COM.

Satreskrim Polres Malang masih menyelidiki kasus penusukan yang menyebabkan Krisnael meninggal.

Polisi sudah memeriksa sejumlah saksi yang mengetahui bentrokan tersebut.

"Kami mendata siapa saja yang datang ke kafe itu saat kejadian. Kami sudah memeriksa tiga saksi di Polres Malang," kata Iptu Ahmad Taufik, Kasihumas Polres Malang.

4. Diduga Aksi Balas Dendam 

Tak terima dengan kematian Krisnael, ratusan mahasiswa diduga langsung balas dendam melakukan pencarian sendiri terhadap pelaku. 

Alhasil, situasi Kota Malang berubah mencekam hingga Minggu (25/6/2023) malam karena gerombolan mahasiswa itu bertingkah barbar.

Ratusan mahasiswa membuat kericuhan di Jalan Raya Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang,

Kericuhan tersebut bahkan terekam dan viral di berbagai akun media sosial.

Dalam salah satu postingan video, terlihat sekelompok massa berlarian di tengah Jalan Raya Tlogomas.

Selain berlarian, mereka juga berteriak-teriak. Peristiwa tersebut membuat arus lalu lintas di lokasi sempat tersendat.

Seorang saksi mata, Soni (23) mengatakan, aksi massa terjadi sekitar pukul 18.40 WIB.

"Kejadiannya berlangsung cepat. Tiba-tiba, mereka langsung berlarian di tengah jalan. Seperti sedang mencari seseorang atau sekelompok massa lainnya," ujarnya kepada TribunJatim.com.

MAHASISWA BARBAR - Suasana Jalan Raya Tlogomas, Kota Malang pada Minggu (25/6/2023) malam. Sebelumnya, di lokasi ini terjadi aksi sweeping oleh sekelompok massa. Ini buntut dari tewasnya mahasiswa asal NTT yang dkeroyok teman-temannya sesama pemabuk. (kukuh kurniawan)

Tidak lama setelah kejadian tersebut, polisi datang dan langsung mengendalikan kondisi.

Sementara itu dari pantauan TribunJatim.com di lokasi pada pukul 23.15 WIB, kondisi di Jalan Raya Tlogomas telah kondusif.

Meski telah kondusif, personel gabungan baik dari Polri maupun TNI tetap bersiaga dan mengambil posisi di sekitar SPBU Tlogomas.

Sedikitnya 200 polisi dan tentara mengawasi potensi mahasiswa bertingkah barbar lagi. 

"Jadi, mereka itu mencoba sweeping mencari pelaku, tetapi sudah dibubarkan. Totalnya, ada kurang lebih 150 orang," kata Kapolres Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto.

"Sekarang, mereka sudah kami bawa ke rumah duka Gotong Royong. Karena mereka mau melihat  temannya yang meninggal (Krisnael Murri) itu di rumah duka," ujarnya Minggu (25/6/2023).

4. Respon Pihak Universitas Tribhuwana Tunggadewei (Unitri) Malang

Sementara itu, Humas Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang merilis pernyataan terkait peristiwa yang menimpa mahasiswanya. 

Pihak Universitas Tribhuwana Tunggadewi (UNITRI) Malang menyampaikan memang benar korban merupakan mahasiswa Unitri bernama Krisnael Murri.

Krisnael Murri adalah mahasiswa Program Studi Agribisnis angkatan 2018.

Dari keterangan humas, aksi tawuran itu terjadi di luar kampus yang diduga dari konfik antar organisasi daerah (orda) serta tidak berhubungan dengan kegiatan Universitas maupun Himpunan.

Itu sebabnya pihak Unitri akan mengikuti proses dari pihak berwajib. 

Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com 

(Kukuh Kurniawan/Sylvianita Widyawati/Lu'lu'ul Isnainiyah)

 

 

Berita Terkini